REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dakwah Rasulullah di Makkah terus berkembang, hal itu terlihat dari semakin banyak orang Makkah meninggalkan kesyirikan. Meski banyak penyiksaan terhadap kaum Muslimin tidak menyurutkan mereka untuk terus mengesahkan Allah.
Perkembangan itu membuat petinggi kaum musyrikin Quraisy gusar. Mereka berusaha melemahkan usaha dakwah Rasulullah di bumi Makkah. Ketika itu, kaum musyrikin Quraisy melakukan pertemuan hampir semua tokoh Quraisy hadir dalam pertemuan penting di lembah kediaman bani Kinanah.
Terjadilah kesepakatan bahwa kaum musyrikin Quraisy akan melakukan boikot terhadap kaum Muslimin pengikut Nabi Muhammad. Tercatat di antara yang mereka boikot itu di antaranya tidak akan melakukan jual beli dengan bani Hasyim dan bani Abdul Muthalib, tidak menikahi, juga tidak bergaul dengan mereka.
Namun boikot itu batal setelah Allah SWT turunkan rayap. Begitu mudah Allah melenyapkan kebathilan.
Sampai kapan boikot itu dijalankan?Aan Wulandari dalam bukunya. "Kisah Istimewa Asmaul Husna" mengatakan, sampai bani Hasyim dan bani Muthalib menyerahkan Rasulullah.
"Pernyataan ini ditulis dalam selembar shahifah dokumen atau surat dan digantung di dinding Ka'bah," katanya.
Selama masa pemboikotan, kaum muslimin sangat menderita, karena persediaan makanan habis. Beberapa orang terpaksa makan daun dan kulit pohon. Mulut mereka sampai terluka, anak-anak merintih kelaparan.
"Namun, semua tetap tegar di jalan Allah," katanya.
Tak terasa, pemboikotan itu berjalan selama tiga tahun. Waktu yang sangat lama untuk menahan penderitaan ini karena sulitnya makanan.
Melihat keteguhan hati kaum muslimin orang kafir Quraisy semakin kehabisan akal, saat itu juga, munculah perpecahan di antara mereka, sebagian orang tidak setuju dengan boikot ini dan mereka berniat untuk menyobek surat perjanjian itu.
Sebelum mereka melaksanakan niatnya, ternyata surat perjanjian telah rusak, Allah mengutus para rayap untuk menghancurkan perjanjian yang dibuat oleh kaum kafir Quraisy. Rasulullah SAW dan kaum muslimin pun leluasa bergerak kembali, Allah telah melindungi mereka dari penderitaan panjang.