Selasa 22 Sep 2020 14:31 WIB

Banjir Bandang Landa Tiga Kecamatan dan 12 Desa di Sukabumi

Bencana ini terjadi akibat meluapnya Sungai Citarik-Cipeuncit

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas gabungan melakukan evakuasi di lokasi banjir bandang Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Selasa (22/9)
Foto: Republika/riga nurul iman
Petugas gabungan melakukan evakuasi di lokasi banjir bandang Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Selasa (22/9)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana banjir bandang di Kabupaten Sukabumi melanda tiga kecamatan dan 12 desa. Di mana bencana ini terjadi akibat meluapnya Sungai Citarik-Cipeuncit pada Senin (22/9) sore.

Hal ini disampaikan Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat meninjau lokasi bencana banjir bandang di kampung Nyangkowek RW 123 RW 06 Desa Mekarsari, dan Kampung Cibuntu Desa Pasawahan Kecamatan Cicurug, Selasa (22/9).

Baca Juga

"Kejadian banjir bandang terjadi sekitar pukul 17.00 WIB akibat curah hujan yang tinggi dan penyumbatan sungai oleh sampah. Sehingga luapan air sungai Cipeuncit mencapai ketinggian lima hingga enam meter," ujar Bupati Sukabumi, Marwan Hamami. Data yang dihimpun, sampai Selasa (22/9) sore ada sebanyak 12 desa dan tiga Kecamatan yakni Cicurug, Parungkuda, dan Cidahu terdampak dari kejadian tersebut.

Marwan mengatakan, saat ini pihaknya akan melakukan kajian bersama Polres sebagai bahan evaluasi penyebab terjadinya bencana. Namun kalau dilihat dari curahan hujan tidak begitu tinggi ini dan mungkin ada yang terganggu secara ekosistem.

Marwan mengatakan, ada banyak penyebab terjadinya bencana ini. Mulai dari pembangunan rumah di bantaran sungai, membuang sampah dan bahan material ke sungai hingga terjadi penyempitan aliran air hingga terjadi luapan. "Dorongan air yang sangat kuat hingga kendaraan mobil saja terbawa," cetus Marwan. 

Sesuai laporan saat ini tiga korban yang sudah ditemukan. Warga kampung Nyangkowek, Desa Mekarsari Kecamatan Cicurug, Linda (48) yang rumahnya terkena dampak bencana banjir bandang merasa kaget saat terjadinya banjir tersebut. 

Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Maman Sulaeman menjelaskan pihaknya telah melakukan penanganan terkait kejadian banjir bandang ini. "Kami bersama melakukan evakuasi terhadap harta benda masyarakat termasuk jiwa," kata dia.

Maman menuturkan, kurang lebih 500 tenaga relawan baik dari TNI/Polri BPBD, Basarnas kemudian relawan relawan lainnya diterjunkan. Dibangun pula buat posko utama dan posko logistik, posko kesehatan dan 2 dapur umum yang bisa menyiapkan 1500 bungkus per satu kali masak.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement