Selasa 22 Sep 2020 14:54 WIB

Presiden Taiwan Puji Pilot yang Usir Pesawat China

Hampir setiap harii skuadron IDF Taiwan mengusir jet China.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Pesawat jet tempur F-16 Taiwan.
Foto: AP Photo/Chiang Ying-ying
Pesawat jet tempur F-16 Taiwan.

REPUBLIKA.CO.ID, PENGHU -- Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memuji 'penampilan heroik' pilot Angkatan Udara yang mencegat pesawat tempur China. Pekan lalu Beijing mengirim pesawat tempur ke bagian tengah Selat Taiwan.

Dalam beberapa tahun terakhir hubungan antara China dan Taiwan yang mereka klaim kian memanas. Pesawat tempur Taiwan mengusir pesawat China dari zona identifikasi udara pulau tersebut.

Baca Juga

"Saya percaya pada Anda sekalian, sebagai Republik China (Taiwan), bagaimana Anda bisa membiarkan musuh bolak-balik ruang udara kami," kata Tsai saat mengunjungi angkatan udara Taiwan di Penghu, Selasa (22/9).

Ia menggunakan nama resmi Taiwan yakni Republik China untuk menyebut pulau tersebut. Tsai mengetahui 'penampilan heroik' mereka saat mencegat dan membawa keluar pesawat-pesawat tempur China.

"Saya menyadari menghadapi perilaku provokatif  pesawat-pesawat komunis yang dengan mengepung pulau dan merusak perdamaian di kawasan beberapa hari terakhir, membuat tugas Anda di garis terdepan ruang udara Penghu pasti semakin berat," kata Tsai.  

Pangkalan udara ini berada di garis terdepan dalam respons Taiwan menghadapi intrusi dari Cina. Pangkalan Penghu diperkuat oleh pesawat tempur multiguna Taiwan, F-CK-1 Ching-kuo Indigenous Defence Fighters (IDF).

Salah satu perwira senior skuadron IDF 'Heavenly Colt', Wang Chia-chu mengatakan hanya butuh lima menit bagi angkatan udara Taiwan mengusir pesawat China sejak mereka menemukannya. "Selama ada ancaman kami akan mempertahankan ruang udara kami tepat waktu," kata Wang.  

Salah seorang perwira senior lain yang tidak bersedia namanya disebutkan mengatakan sejak ketegangan meninggi 'hampir setiap hari' skuadron IDF mencegat pesawat-pesawat China. Dalam kesempatan ini angkatan udara memamerkan rudal kendali udara ke darat Wan Chien yang mulai beroperasi tahun 2018.

IDF dapat menembakan peluru itu dari jarak sejauh 200 kilometer dari sasaran. Pada pekan lalu untuk pertama kalinya pesawat China melewati garis tengah Selat Taiwan. Sebuah garis tak resmi yang memisahkan pesawat tempur kedua pihak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement