REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- IBL setiap musim selalu menghadirkan pemain pendatang baru atau biasa disebut rookie. Musim ini muncul pemain muda yang akan menjadi harapan Basket Indonesia.
Berikut ini tiga pemain yang masuk menjadi nominasi IBL rookie of the year 2020 seperti dilansir dari laman IBL Indonesia hari ini.
1. Rivaldo Tandra Pangesthio (Satria Muda Pertamina)
Secara kontrak, Rivaldo Tanda Pangesthio sudah menjadi milik Satria Muda Pertamina Jakarta sejak musim 2018-19 lalu. Namun, Rivaldo baru diturunkan di IBL Pertamax 2020. Berlabel sebagai pemain masa depan Indonesia, layak kalau Rivaldo ikut bersaing memperebutkan gelar Rookie of the Year IBL Pertamax 2020.
Dalam hal performa, Rivaldo rata-rata mencetak 4,1 PPG, 2,8 RPG, dan 1,2 APG selama musim reguler. Seharusnya catatan tersebut bisa naik bila tidak ada penundaan liga akibat pandemi virus Covid-19. Sebab, Rivaldo selalu menjadi pilihan utama pelatih Milos Pejic asal Serbia. Tetapi lima seri penyelenggaraan IBL 2020 sudah cukup membuat Rivaldo layak menjadi salah satu nominasi pemain debutan terbaik.
Besarnya kepercayaan pelatih Milos Pejic kepada Rivaldo menyebabkan tingginya menit bermain di Satria Muda. Namun Rivaldo masih harus memperbaiki akurasi tembakan. Seharusnya dengan kepercayaan yang diberikan, Rivaldo bisa membalasnya dengan kontribusi poin yang banyak pula.
Rivaldo punya pengalaman bertanding yang bagus. Sebab, dirinya beberapa kali terpilih untuk memperkuat Tim Nasional 3x3 Indonesia di beberapa turnamen internasional. Tetapi 3x3 akan sangat berbeda dengan liga seperti IBL. Jadi pemain kelahiran 3 April 1996 itu butuh menyesuaikan diri. Namun, tetap Rivaldo layak masuk nominasi pemain debutan terbaik di liga musim ini.
2. Tifan Eka Pradita (Bank BPD DIY Bima Perkasa)
Tifan Eka Pradita merupakan pemain rookie yang diambil dari jalur rekomendasi klub, atau dengan kata lain pemain binaan. Tapi memang Bank BPD DIY Bima Perkasa tak salah menilai pemain ini. Dia sudah membuat penampilan gemilang di musim reguler IBL Pertamax 2020.
Menariknya, Tifan merupakan pemain yang tampil 10 pertandingan bersama Bima Perkasa selama musim reguler. Menit bermainnya juga lumayan yaitu sebanyak 16,6 menit per pertandingan. Rasanya, ini cukup banyak bagi seorang pemain rookie.
Tifan yang baru diturunkan pada Seri 2 Bandung memiliki keistimewaan. Berposisi sebagai point guard, dia membuat efisiensi serangan Bima Perkasa membaik. Field goals total Tifan selama bermain juga bagus, dengan 61%.
Tetapi dia belum memiliki akurasi tembakan jarak jauh. Selama bermain di musim reguler, Tifan mencetak 5,1 PPG, 2,09 RPG, dan 1,5 APG. Dengan catatan tersebut, Tifan bisa berpeluang menjadi pemain pemula terbaik di liga ini. Keberadaan Tifan semakin terlihat penting ketika Bima Perkasa dilanda krisis pemain.
David Seagers dipulangkan karena tidak sesuai dengan ekspektasi, sementara cedera juga sempat menghampiri Nuke Tri Saputra sebagai pengatur serangan utama. Tifan merupakan pemain kelahiran 5 Juli 1998, yang masih punya jalan panjang di liga profesional Indonesia. Menjadi nominasi Rookie of the Year IBL Pertamax 2020 akan membuat Tifan semakin diwaspadai oleh lawan-lawannya.
3. Antoni Erga (Satya Wacana Salatiga)
Pelatih Satya Wacana Salatiga mengakui kalau dirinya menyimpan Antoni Erga. Ia tidak rela bila bakat dari Bangka Belitung itu sampai jatuh ke pelukan tim lain. Sampai pada akhirnya, Erga akhirnya masuk roster Satya Wacana lewat jalur pemain binaan.
Masuknya Erga di IBL Pertamax 2020 menambah panjang daftar pemain asli Banga Belitung yang merambah ke liga profesional. Sebelumnya ada nama Abraham Damar Grahita. Lalu, bersama Erga, ada Alexander Franklyn yang kini juga memperkuat Satya Wacana.
Dengan tinggi 1,8 meter, Erga terbilang tinggi untuk posisi point guard. Meski belum menunjukkan kontribusi besar di sisi serangan, Erga sangat membantu pertahanan Satya Wacana. Pelatih Efri Meldi pun memberikan kepercayaan dengan menurunkan Erga selama 17,1 menit per game. Dari menit bermain tersebut Erga mencetak rata-rata 3,0 PPG, 2,5 RPG, dan 1,1 APG.
Erga sebenarnya punya keistimewaan. Dia adalah pemain rookie yang melepaskan tembakan tiga angka terbanyak. Sayangnya, akurasinya kurang bagus. Tetapi Erga sendiri mengaku bahwa dirinya sempat bermain sebagai shooter ketika di Liga Mahasiswa. Tetapi karena perubahan strategi, maka Erga diminta menjadi point guard ketika tampil di IBL 2020.
Pemain kelahiran 6 Mei 2000 itu akan menjadi tumpuan Bangka Belitung di Pekan Olahraga Nasional. Selain itu, dia bisa menjadi aset masa depan Satya Wacana. Tetapi untuk saat ini, Erga memang layak masuk nominasi Rookie of the Year IBL Pertamax 2020.