REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Kerugian akibat musibah kebakaran di Pasar Wage Kota Purwokerto, ditaksir mencapai Rp 20 miliar. Kerugian sebesar itu mencakup kerugian bangunan yang terbakar, dan barang dagangan milik pedagang.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Banyumas, Yunianto, Selasa (22/9) mengatakan kerugian mengenai bangunan pasar yang terbakar, diketahui berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum. Besar kerugiannya, sekitar Rp 12 miliar.
Sedangkan kerugian barang dagangan, diketahui setelah pihaknya melakukan pendataan pada para pedagang. ''Kerugian yang dialami pedagang ini besarnya bervariasi. Namun setelah ditotal seluruhnya, mencapai sekitar Rp 8 miliar,'' kata dia.
Barang dagangan yang habis terbakar, kebanyakan berupa sembako karena lokasi bagian pasar yang terbakar, merupakan blok pedagang yang lebih banyak diisi oleh pedagang sembako. ''Keseluruhan ada 141 orang pedagang yang mengalami kerugian. Mereka terdiri pedagang yang biasanya berjualan di lantai 1 dan 2,'' jelasnya.
Terkait nasib para pedagang, Yunianto menyatakan, untuk sementara pihaknya akan membuat bedeng darurat di sekitar lokasi pasar. ''Tentu setelah puing-puing barang yang terbakar kita bersihkan,'' katanya.
Sementara Kasatreskrim Polresta Banyumas AKP Berry, menyebutkan total kios yang terbakar ada sebanyak 56 kios dan 24 los. Kios sebanyak itu, ada yang berada di lantai bawah dan ada yang di lantai II.
Mengenai penyebab kebakaran, AKP Berry mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan pada sejumlah saksi. Tidak hanya dari kalangan pedagang saja yang dimintai keterangan, tapi juga dari pihak Damkar, penjaga pasar dan pihak PLN.
Dia juga menyatakan, Tim Labfor dari Polda Jateng sudah turun ke lokasi musibah untuk melakukan olah TKP di lokasi kebakaran. ''Kami belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran Pasar Wage. Tim Labfor juga masih melakukan olah TKP di lokasi kebakaran,'' katanya.