REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, mencatat 39 titik bencana alam di Kabupaten Bogor pascahujan lebat pada Senin (21/9) malam. Data tersebut masih berupa data sementara sebab BPBD masih melakukan assesment di lapangan.
Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor, Budi Pranowo mengatakan meskipun sejumlah bencana alam seperti tanah longsor, banjir bandang, rumah ambruk, hingga angin puting beliung terjadi, dari 39 titik tersebut tidak terdapat korban jiwa. “Untuk sementara tidak ada korban jiwa,” kata Budi melalui keterangan tertulisnya, Selasa (22/9).
Sejumlah personel dari timnya juga sudah dikerahkan ke beberapa lokasi bencana alam. Salah satunya ke titik bencana paling parah yakni di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan. Pasca dilanda banjir, terjadi kerusakan pada delapan unit rumah.
Budi merincikan, kerusakan tersebut terjadi pada dua unit rumah dengan kerusakan sedang, tiga unit rumah dengan kerusakan ringan, tiga unit rumah dengan kerusakan ringan, tiga unit rumah terdampak, dan dua fasilitas umum terdampak. “Ada enam KK mengungsi ke rumah saudaranya. Dua korban yang sempat terjebak juga sudah dievakuasi Desatana dan aparat setempat,” ujarnya.
Sementara itu, kondisi di beberapa titik bencana juga sudah kondusif. “Tapi ini masih sementara, ya. Kita masih lakukan assesment di lapangan,” tutur Budi.