Selasa 22 Sep 2020 17:29 WIB

Isu Beras Plastik, Bulog: Tidak Ada Kaitannya dengan Bansos

Saat ini Bulog hanya dipercaya menyediakan beras untuk Bansos Beras.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja mengemas beras di Gudang Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang di Lebak, Banten, Kamis (3/9/2020). Bulog Subdivre Kabupaten Lebak-Pandeglang menyatakan sebanyak 129.794 keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (KPM-PKH) di dua kabupaten tersebut akan menerima bansos beras Bulog kualitas medium dari Kementerian Sosial hingga Oktober 2020.
Foto: ANTARA/Muhamamd Bagus Khoirunas
Pekerja mengemas beras di Gudang Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang di Lebak, Banten, Kamis (3/9/2020). Bulog Subdivre Kabupaten Lebak-Pandeglang menyatakan sebanyak 129.794 keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (KPM-PKH) di dua kabupaten tersebut akan menerima bansos beras Bulog kualitas medium dari Kementerian Sosial hingga Oktober 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog menyatakan proses penyaluran bantuan sosial tambahan berupa beras bagi 10 juta keluarga hingga saat ini masih berjalan lancar. Kualitas beras yang disalurkan kepada para penerima juga dipastikan sesuai dengan ketentuan.

Sekretaris Perusahaan Bulog, Awaludin Iqbal mengatakan, jajaran Bulog tetap berkomitmen untuk memastikan kualitas dan kuantitas beras dari gudang-gudang di seluruh Indonesia akan terjamin baik. Untuk itu, pengawasan dan pengendalian kualitas dan kuantitas jumlah beras Bulog akan terus dipantau.

Baca Juga

“Bulog telah menetapkan quality control management yang bertugas memastikan kualitas beras bulog sesuai standar kualitas terbaik. Setelah melewati petugas pengawas kualitas beras di gudang Bulog, selanjutnya beras  diserahkan kepada jasa pengangkut yang telah ditunjuk oleh Kementerian Sosial untuk melakukan pendistribusiannya kepada keluarga penerima manfaat,” kata Awaludin Iqbal di Jakarta, Selasa (22/9).

Terkait isu mengenai adanya beras plastik pada program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Awaludin Iqbal menjelaskan, program tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan Bulog.

Dia menjelaskan, saat ini Bulog hanya dipercaya menyediakan beras untuk Bansos Beras yang merupakan program tambahan dari pemerintah. Program itu, kata dia, juga sudah disiapkan oleh seluruh jajaran di seluruh Indonesia dengan kualitas beras baik sesuai dengan ketentuan.

“Tim monitoring dan evaluasi Bulog sudah diterjunkan untuk memastikan semua pelaksanaan program bantuan sosial di seluruh Indonesia berjalan dengan baik. Pengawaan dan monitoring terus berjalan sebagai upaya untuk menjamin  kualitas beras Bulog memang baik,” katanya.

Lebih lanjut, Awaludin menjelaskan program Bansos Beras itu bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM-PKH) di seluruh Indonesia agar kebutuhan pangan bisa terpenuhi sehingga tetap terjaga kesehatannya di masa pandemi.

Menurutnya, manfaat dari program Bansos Beras itu bukan hanya dirasakan oleh Keluarga Penerima Manfaat saja, namun juga para petani yang juga merupakan kelompok masyarakat terdampak Covid-19. Sebab, beras yang disalurkan oleh Bulog untuk Bansos tersebut adalah beras yg berasal dari petani yang dibeli sesuai amanah aturan pemerintah.

“Kami menyadari bahwa tugas pemenuhan pangan bagi masyarakat dan tugas stabilisasi harga beras di setiap daerah akan berjalan dengan baik manakala ada dukungan dan sinergi diantara seluruh pihak," ujarnya.  

Karena itu, pihaknya berharap kepada seluruh pihak yang terlibat untuk bekerjasama dalam menyukseskan program tersebut, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh seluruh masyarakat. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement