REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengaku tengah mencari beberapa shelter sebagai tempat penampungan bagi tenaga kesehatan. Terutama tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19 di Kota Yogyakarta.
"Kami sudah menjajaki adanya beberapa shelter lagi yang mungkin kita akan buat untuk penanganan Covid-19. Shelter di Umbulharjo, Nitikan, dan sebagainya untuk tenaga kesehatan dan seterusnya," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Rusunawa Bener, Tegalrejo, Selasa (22/9).
Rusunawa Bener sudah dijadikan sebagai shelter yang khusus menangani kasus Covid-19 yang tidak bergejala atau orang tanpa gejala (OTG). Shelter ini sudah difungsikan pada 21 September kemarin 2020. "Kami menyebut (Rusunawa Bener) sebagai shelter Tegalrejo," ujarnya.
Shelter ini dapat menampung 84 OTG. Namun, tidak semua OTG yang akan ditampung di shelter ini.
"Semua (OTG) yang masuk (shelter) adalah permintaan dari lurah atau camat. Pasti yang pertama atas pertimbangan gugus tugas kecamatan yang tidak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah atau tempat isolasinya," jelasnya.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pun mengunjungi shelter ini, Selasa (22/9). Sultan berharap penanganan Covid-19 di Kota Yogyakarta dapat berjalan dengan baik setelah adanya shelter untuk OTG.
"Harapan saya shelter ini bisa memberikan salah satu pilihan bagi mereka yang punya kekhawatiran atau OTG, bagaimana mereka bisa ditangani dengan baik. Setelah dari sini (isolasi di shelter) menjadi negatif dalam arti kecenderungannya sembuh," kata Sultan.