REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Malaysia meminta reformasi sistem Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyusul masih banyak orang yang menderita akibat konflik di berbagai belahan dunia. Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan PBB telah gagal untuk menyelamatkan generasi penerus dari perang.
“Meskipun kami mengakui organisasi ini telah bekerja cukup baik di banyak bidang dalam 75 tahun, terutama dalam mempromosikan pembangunan sosial dan ekonomi, kami harus jujur dan mengakui PBB sedikit gagal untuk menyelamatkan generasi penerus dari bencana perang," kata Muhyiddin, seperti dikutip Bernama pada Selasa.
Muhyiddin menyampaikan pernyataan nasional Malaysia pada pertemuan tingkat tinggi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) dalam rangka memperingati 75 tahun PBB.
Ini adalah pidato perdana Muhyiddin di pertemuan tingkat tinggi PBB sejak menjabat Perdana Menteri Malaysia pada Maret. Pertemuan tersebut diadakan secara virtual karena pandemi Covid-19 dan pernyataan itu direkam sebelumnya di kantornya di Putrajaya.
Muhyiddin mengatakan PBB sekarang lebih dibutuhkan dari sebelumnya dan harus menjadi lebih baik. “Jangan sampai kita melewatkan kesempatan ini. Mari kita maju bersama membangun masa depan yang kita inginkan dan PBB yang kita butuhkan, ”ujarnya.
Muhyiddin juga menyampaikan keprihatinannya bahwa dalam beberapa tahun terakhir, negara-negara tertentu telah mengabaikan perjanjian PBB. Dalam pidatonya, Muhyiddin juga mengucapkan selamat kepada Volkan Bozkir dari Turki yang menjadi Presiden Sidang Umum PBB ke-75.