Selasa 22 Sep 2020 18:26 WIB

Covid-19 Bukan Alasan Mengurangi Anggaran Pencegahan Banjir

Banjir tak kalah menyengsarakan rakyat Jakarta dibandingkan wabah Covid-19. 

Rep: Febryan. A/ Red: Agus Yulianto
Anak-anak melewati banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Selasa (22/9). Banjir yang merendam pemukiman warga tersebut diakibatkan meluapnya air di Kali Ciliwung karena hujan deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek pada Senin (22/9) malam. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Anak-anak melewati banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Selasa (22/9). Banjir yang merendam pemukiman warga tersebut diakibatkan meluapnya air di Kali Ciliwung karena hujan deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek pada Senin (22/9) malam. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengingatkan Gubernur Anies Baswedan untuk tidak mengurangi anggaran pencegahan banjir meski sedang menangani krisis wabah Covid-19. Sebab, banjir juga menyengsarakan masyarakat dan bisa pula memperparah krisis Covid-19 di ibu kota.

Ida mengatakan, penanganan Covid tak boleh dijadikan alasan untuk mengurangi anggaran penanggulangan banjir. "Kita tahu Covid-19 ini penanganannya sangat penting, tapi banjir tidak bisa diabaikan dengan alasan sedang menangani Covid-19," katanya kepada Republika, Selasa (22/9).

Pendapatan asli daerah (PAD) DKI, kata Ida, memang menurun akibat wabah Covid-19. Di sisi lain, Pemprov juga membutuhkan banyak dana untuk penanganan pagebluk tersebut. Namun, dia meyakini, anggaran yang tersedia kini cukup untuk melanjutkan program pencegahan banjir jika tak dialihkan untuk penanganan Covid-19.

"Tapi itu (dana yang tersedia) bisa kok dan cukup untuk penanggulangan Covid-19 dan banjir. Anggarannya ada, lah," ujar Ida.

Untuk diketahui, APBD DKI 2020 senilai Rp 87,9 triliun. Sekitar 1,1 persennya atau Rp 96,7 miliar dialokasikan untuk penanggulangan banjir.

Ida menyebut, peruntukan anggaran akan diubah oleh Pemprov sehingga sebagian bisa dialihkan untuk menangani wabah Covid-19. Namun demikian, DPRD belum menerima draft anggaran perubahan APBD. Ida pun berharap agar anggaran penanggulangan banjir tak dikurangi.

Ida mengingatkan, bahwa banjir tak kalah menyengsarakan rakyat Jakarta dibandingkan wabah Covid-19. Selain kerugian materil, banyak pula warga yang terpaksa mengungsi akibat banjir. Selain itu, banjir juga akan memperbesar potensi warga tertular Covid-19.

"Kalau banjir diabaikan, pasti orang kena Covid-19 makin banyak karena imunnya turun akibat banjir," katanya seraya menambahkan soal potensi penularan virus di tenda pengungsian banjir.

Untuk itu, Ida menekankan, agar Anies tak mengurangi anggaran penanggulangan banjir dan segera merealisasikan anggaran yang sudah tersedia. "Kalau Pak Anies bilang beliau sedang fokus menangani Covid-19, berarti Pak Anies ini tidak bisa menyelesaikan masalah," ungkap politisi PDIP itu.

Banjir melanda sejumlah wilayah Jakarta sejak Selasa dini hari. Pemicunya adalah tingginya intensitas hujan serta adanya air kiriman dari Bogor. Hingga Selasa siang, air di pemukiman warga sudah surut. Warga pun sudah mulai berangsur-angsur kembali ke rumah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement