Selasa 22 Sep 2020 19:08 WIB

BMKG Ingatkan Bencana Angin Kencang di Musim Pancaroba

BMKG ingatkan masyarakat waspadai bencana hidrologi dan angin kencang

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Christiyaningsih
BMKG ingatkan masyarakat waspadai bencana hidrologi dan angin kencang di musim pancaroba. Ilustrasi.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
BMKG ingatkan masyarakat waspadai bencana hidrologi dan angin kencang di musim pancaroba. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Menjelang akhir September, wilayah Jateng selatan sudah memasuki musim pancaroba dari musim kemarau ke musim penghujan. Termasuk juga wilayah Jateng Selatan bagian barat.

Dalam kondisi ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Meteorologi Cilacap mengingatkan masyarakat agar mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana hidrologi dan angin kencang. ''Cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang dan petir, berpotensi terjadi pada musim pancaroba seperti saat ini,'' jelas prakirawan cuaca BMKG Cilacap, Rendi Krisnawan, Selasa (22/9).

Baca Juga

Jateng selatan yang sudah memasuki pancaroba antara lain meliputi wilayah Kabupaten Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, Kebumen, dan Purbalingga. ''Pada masa peralihan musim seperti sekarang, pagi hari langit cerah. Namun siang dan sore hari diwarnai mendung tebal,'' jelasnya.

Selain itu, tingkat kelembapan udara juga meningkat sehingga sering menimbulkan rasa gerah. Terkait kondisi ini, dia meminta warga di wilayah Jateng selatan lebih waspada. Terutama bila langit terlihat gelap, karena biasanya akan disertai dengan angin kencang. Sedangkan untuk curah hujan, meski berlangsung singkat, biasanya curah hujan akan cukup lebar.

''Bagaimana pun warga harus waspada. Terutama di daerah pegunungan, karena curah hujan yang tinggi bisa menimbulkan banjir bandang dan longsor,'' katanya. 

Terkait perubahan cuaca ini, pada Senin (22/9) angin kencang sempat terjadi di Desa Sudagaran Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap. Akibatnya satu rumah warga rusak berat.

Selain itu, pada hari sama bencana longsor juga terjadi di Desa Samudra Kulon Kecamatan Gumelar. Longsor menyebabkan satu rumah warga yang ditinggali keluarga Kasroji mengalami kerusakan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement