Rabu 23 Sep 2020 04:45 WIB

Alasan Sombong Tergolong Dosa Besar dalam Islam?

Sombong mempengaruhi cara berbicara, bertindak, dan memperlakukan orang lain.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Alasan Sombong Tergolong Dosa Besar dalam Islam? Ilustrasi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Alasan Sombong Tergolong Dosa Besar dalam Islam? Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semua manusia pada dasarnya memiliki kecenderungan memiliki perasaan sombong. Namun, ada perbedaan dalam derajat kesombongan itu sendiri.

Meskipun hanya perasaan kecil dan bahkan tidak terlihat, namun perasaan sombong pada akhirnya bisa tumbuh menjadi lebih besar. Itulah sebabnya, dalam Islam diajarkan agar senantiasa berdoa kepada Allah agar tidak dijadikan sebagai bagian di antara orang-orang yang sombong dan menyombongkan diri.

Baca Juga

Aa'isha Varma menjelaskan tentang larangan bersikap dan memiliki perasaan sombong dalam Islam. Aa'isha Varma adalah seorang mualaf yang terlahir dalam budaya Hindu. Setelah melewati perjalanan spiritual dengan memeluk agama Buddha, Aa'isha kemudian menemukan cahaya keimanan melalui Islam.

Kini ia telah enam tahun memeluk Islam. Dia memiliki gelar sarjana di bidang SDM dan merupakan pembelajar Islam seumur hidup.

Ketika kesombongan menemukan jalannya dalam hati umat Islam, perasaan demikian dengan cepat mempengaruhi cara berbicara, bertindak, dan memperlakukan orang lain. Itulah sebabnya, Aa'ish mengatakan perasaan sombong harus dihindari dan umat Islam seyogyanya berupaya menjauhi perasaan sombong sama seperti dosa lainnya.

"Dosa yang paling parah adalah sombong terhadap Allah dengan menolak berserah diri dan menyembah-Nya," kata Aa'isha, dilansir di About Islam, Selasa (15/9).

Kesombongan menjadi dosa besar dalam Islam. Bahkan, Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadist yang diriwayatkan Tirmidzi, bahwa "Seseorang tidak akan masuk surga jika ia memiliki kesombongan walau seberat atom di hatinya."

Dengan demikian, kesombongan bisa membawa kebingungan dalam agama Allah dan pada akhirnya merusak hati dan mencegah manusia untuk merenungi ayat-ayat Alquran. Untuk itulah, Nabi SAW mengajarkan umatnya mengekang kesombongan dengan sholat.

Sebagai Muslim, Allah memerintahkan untuk menyembah-Nya melalui sholat. Nabi SAW juga mengatakan, sholat adalah satu-satunya hal yang memisahkan Muslim dari orang-orang kafir.

Selama menunaikan sholat, jamaah membuat shaf (barisan) tanpa memperdulikan posisi apa yang mereka pegang dalam masyarakat. Dengan demikian, semua orang di mata Allah pada dasarnya sama dan yang membedakan hanyalah ketakwaan.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement