REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –Laman hHstory Collection menuliskan sebuah artikel mengejutkan tentang dugaan kemiripan kisah-kisah yang dituturkan dalam Alkitab, Injil. Jumlahnya mencapai 20 poin kemiripan.
Berikut ini beberapa kemiripan yang dimaksud yaitu misalnya Asclepius merupakan ilmuan Yunani yang memiliki kekuatan menyembuhkan. Kisahnya ini mirip dengan Yesus yang juga memiliki mukjizat mampu menyembuhkan dan menghidupkan orang mati.
Dilansir dari History Collection, Selasa (22/9), mukjizat Yesus merupakan sebuah kekuatan supernatural yang membuktikan tidak hanya keilahiannya, tetapi juga memberikan contoh belas kasih dan pengampunan yang membentuk inti dari ajaran pelayanannya.
Mukjizatnya mencakup mampu penyembuhkan kebutaan, kusta, dan kelumpuhan, bahkan dijelaskan juga dalam injil bahwa pada satu kesempatan, Yesus bertanggung jawab untuk membangkitkan orang yang
meninggal.
Dilihat dari perspektif budaya, mukjizat merupakan fenomena yang dipercayai secara luas dua ribu tahun yang lalu, muncul secara terus-menerus dalam mitologi Helenistik dan Yahudi yang menjadi dasar penulisan Injil.
Kemampuan Asclepius dalam menyembuhkan segala macam penyakit, dan menurut mitologi Yunani, juga mampu menghidupkan kembali orang yang sudah mati, ini sangat mirip dengan mukjizat Yesus. Kemampuannya ini pada akhirnya menjadi petaka bagi Asclepius. Asclepius mati ditangan Zeus.
Zeus membunuhnya untuk mencegah umat manusia lolos dari kematian dan pergi menuju dunia Hades, tempat tinggal untuk roh mereka. Cerita tentang Asclepius sangat tersebar luas di dunia kuno, dengan kuil-kuil yang didedikasikan untuknya yang membentang di Mediterania pada abad ke-5 Sebelum Masehi.
Bukan hanya kisah Asclepius, kisah Samson juga merupakan legenda paling populer dari Perjanjian Lama. Kisah samson dinggap meniru legenda Yunani tentang Heracles.
Samson atau Simson, adalah hakim terakhir orang Israel kuno. Ia juga seorang Nazir yang diberi kekuatan luar biasa dengan syarat bahwa rambut panjangnya tidak boleh dipotong. Di antara perbuatan manusia super yang dilakukan oleh Simson di dalam Alkitab adalah membunuh singa dengan tangan kosong. Samson juga mengalahkan tentara Filistin hanya menggunakan tulang rahang keledai.
Memiliki kemiripan dengan tokoh-tokoh cerita rakyat religius yang sudah ada, seperti Enkidu Sumeria dan Herakles Yunani, penafsiran kontemporer memandang Simson sebagai penafsiran Yahudi atas narasi legendaris yang sudah ada.
Sebagaimana Samson, Heracles juga membunuh singa dengan tangan kosong. Keduanya, memiliki cerita yang sama. Sama-sama merobohkan gerbang kota, sama-sama dikhianati wanita yang tidak dapat dipercaya, dan keduanya mati di tangan mereka sendiri dalam tindakan kemartiran.
Demikian pula cerita Enkidu, bersama dengan Gilgamesh. Keduanya adalah orang-orang dengan kekuatan besar yang menyatu untuk mengalahkan Banteng Surga yang menentang Ishtar. Keduanya mati karena keangkuhannya sendiri.
Cerita selanjutnya yang memiliki kemiripan adalah Yunus dalam Alkitab dan Saktidewa dalam Hindu. Di dalam Alkitab, Yunus diceritakan menentang Tuhan sehingga Yunus dihukum dengan ditelan ikan raksasa sampai dia setuju untuk melakukan tugas yang diberikan.
Kemiripan kisah Yunus ditemukan juga pada legenda Hindu Saktidewa. Saktidewa, yang ingin menikahi Putri Vardhamanapura, memulai perjalanan untuk menemukan Kota Emas untuk memenangkan pernikahannya. Selama petualangan ini, Saktidewa dimangsa oleh ikan raksasa sebelum akhirnya dibebaskan tanpa cedera.
Legenda ditelan ikan raksasa juga ditemukan di masyarakat Babilonia kuno. Ikan Paus Der menelan dan kemudian mengeluarkan Oannes, pahlawan Finlandia Ilmarinen ditelan agar terlahir kembali, dan Heracles dihidupkan sekali lagi setelah ditelan saat bertarung dengan monster laut dan mengalahkan monster itu dari dalam. Heracles ditelan di dekat pelabuhan Jaffa, tempat keberangkatan bahari dalam kisah alkitabiah Yunus.
Narasi-narasi yang sama juga ditemukan dalam Alkitab tentang keberadaan malaikat, setan, dan perjuangan antara yang baik dan yang jahat. Meskipun malaikat, setan, dan pergulatan abadi antara yang baik dan yang jahat merupakan komponen sentral dari kanon agama Kristen, seseorang tidak boleh secara otomatis berasumsi bahwa konsep doktrinal ini berasal dari agama itu sendiri.
Dilansir dari History Collection, narasi akan baik buruk, malaikat dan setan juga ada dalam ajaran Zoroastrianisme. Mendahului Yudeo-Kristen selama ratusan tahun, Zoroastrianisme secara luas diyakini sebagai agama terorganisir pertama yang membangun penjelasan rinci tentang konsep-konsep agama saat ini dan menyatukannya menjadi satu sejarah.
Selanjutnya adalah kelahiran Yesus dari seorang perawan yang dikisahkan dalam kitab umat kristen. Selain Yesus, dalam kelahiran Zoroaster, yang menurut tradisi agama eponim lahir Dughdova, seorang perawan diresapi oleh seberkas cahaya yang dikirim oleh Ahura Mazda.
Selain dua agama tersebut, kisah yang sama juga ditemukan pada agama lain. Bahkan tradisi Yunani, yang lebih umum mencakup tindakan fisik hubungan antar dewa dan makhluk fana, berisi kisah-kisah legendaris tentang kelahiran perawan.
Sumber: https://historycollection.com/20-biblical-traditions-heavily-influenced-by-other-ancient-cultures/5/