REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan masyarakat tentang penggunaan masker dengan aman dan benar agar terlindungi dari risiko penularan Covid-19. "Edukasi terus kami tingkatkan. Kalau dulu cukup gunakan masker, tapi sekarang gunakanlah masker yang aman dan benar. Artinya, jangan dipakai di bawah hidung, apalagi di bawah dagu," ujarnya di sela menerima bantuan masker dari Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Cabang Solo di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa (22/9) sore.
Menurut dia, memakai masker adalah salah satu hal sederhana. Namun memiliki dampak besar untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. "Masyarakat bisa tetap produktif, namun aman dan terlindungi dari Covid-19 jika disiplin memakai masker yang benar," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Sementara itu, Ipemi Cabang Solo menyumbang 20.100 masker berbagai jenis ke Pemprov Jatim, yang rinciannya terdiri atas 13 ribu masker kain antibakterial yang bisa dipakai enam hingga delapan jam, 2.100 masker N-95 dan 5.000 masker KN-95.
Anggota Ipemi Cabang Solo dr Lala Cantiq yang ditemui di sela penyerahan bantuan mengaku dipilihnya Jawa Timur karena menganggap bahwa provinsi itu masih tinggi tingkat penularan Covid-19. Di tempat yang sama, dosen kesehatan Universitas Muhammadiyah Kudus tersebut juga menyoroti pemakaian masker scuba yang dianggap tidak direkomendasikan untuk dipakai di masyarakat.
"Masker scuba itu sangat tipis, bahkan droplet bisa keluar dan ini sangat tidak menjamin kesehatan masyarakat," katanya.
Ia merekomendasikan masyarakat menggunakan masker kain antibakterial yang berisi tiga lapis. Atau jika terpaksa menggunakan scuba harus dilapisi dengan tisu atau dilapisi masker lain.