Selasa 22 Sep 2020 23:06 WIB

Syarat agar Indonesia tak Jadi 'Episentrum' Covid-19 Dunia

IDI menyebut Indonesia berisiko menjadi 'episentrum' Covid-19 dunia.

Ilustrasi Covid-19. Indonesia berisiko menjadi negara dengan transmisi terbesar kasus Covid-19 di dunia jika tak melakukan perubahan dalam pencegahan penularan dan penyebaran Covid-19.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Indonesia berisiko menjadi negara dengan transmisi terbesar kasus Covid-19 di dunia jika tak melakukan perubahan dalam pencegahan penularan dan penyebaran Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ahli epidemiologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dr. Riris Andono Ahmad berpendapat bahwa pemerintah sebaiknya mengambil langkah cepat dengan menghentikan atau membatasi mobilitas penduduk. Dengan begitu, Indonesia tidak menjadi negara dengan transmisi Covid-19 terbesar.

"Mobilitas penduduk harus segera dihentikan kalau tidak dihentikan kasus akan terus meningkat," kata Riris melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Selasa.

Baca Juga

Pembatasan mobilitas penduduk ini, menurut Riris, sangat penting, sebab pergerakan orang menjadi faktor penyebar Covid-19. Dengan adanya pembatasan mobilitas ini diharapkan dapat menekan penularan agar tidak meluas di Tanah Air.

Apabila situasi telah terkendali, menurut Riris, pembatasan mobilitas sosial bisa kembali dilonggarkan. Namun, jika nantinya dijumpai penularan Covid-19 yang meluas lagi, mobilitas penduduk segera dibatasi kembali.

"Ada saatnya kencangkan social distancing dan ada saatnya longgarkan social distancing," kata dia.

Menurut Riris, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Kendati demikian, ia menilai masyarakat belum terlalu patuh dengan aturan yang dibuat pemerintah.

Riris pun kembali meminta pemerintah untuk tegas dalam menerapkan kebijakan, terutama implementasi protokol Covid-19 di lapangan agar dilaksanakan secara konsisten. Sebelumnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut Indonesia akan menjadi episentrum Covid-19 dunia jika kasus positif Covid-19 terus bertambah dan penanganannya tidak lebih baik dari saat ini.

Mengenai pernyataan itu, Riris sependapat bahwa Indonesia akan menjadi episentrum Covid-19 jika tidak segera ada perubahan. Kendati begitu, episentrum Covid-19 yang dimaksud adalah negara dengan transmisi terbesar, bukan sebagai pusat penularan Covid-19.

"Kalau episentrum sebagai istilah negara dengan transmisi terbesar kasus Covid-19 itu bisa jadi. Namun, kalau episentrum sebagai pusat penularan itu jadi tidak tepat sebab penularan sudah terjadi di mana-mana hampir di semua negara dunia," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement