Selasa 22 Sep 2020 23:09 WIB

Doa Nabi Ibrahim AS agar Anak Keturunannya Rajin Sholat

Nabi Ibrahim mendoakan anak keturunannya rajin melaksanakan sholat.

Nabi Ibrahim mendoakan anak keturunannya rajin melaksanakan sholat. Ilustrasi sholat.
Foto: Reuters
Nabi Ibrahim mendoakan anak keturunannya rajin melaksanakan sholat. Ilustrasi sholat.

REPUBLIKA.CO.ID,  Nama Nabi Ibrahim sering disebut di dalam Alquran, bahkan termasuk salah satu nama surat tepatnya surat ke-14. 

Nabi Ibrahim sering berdoa, dan hampir kebanyakan doanya selalu menyertakan anak keturunannya. Direktur Aswaja Center Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Ma’ruf Khozin, mengatakan di antara doanya adalah agar keturunannya dijadikan sebagai para pendiri kewajiban sholat seperti dalam ayat ini:

Baca Juga

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ

"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku." (QS Ibrahim: 40)

Dia mengutip Tafsir Al-Wajiz karya Syekh Wabah az-Zuhaili yang menyatakan: “Kemudian beliau mendoakan kebaikan bagi dirinya dan keturunanya dengan berkata, “Ya Rabbku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan sholat, ya Rabb kami, perkenankan doaku. Ya Rabb kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang Mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” Allah menyambut seluruh permohonan beliau kecuali doa (permohonan ampunan) bagi ayahnya yang mana beliau panjatkan sekedar hanya untuk pemenuhan janji yang beliau sampaikan kepada ayahnya. Ketika telah jelas bahwa dia adalah musuh Allah, maka dia berlepas diri darinya.”

 

 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement