Rabu 23 Sep 2020 06:12 WIB

Penjual Kulit Harimau Divonis Empat Tahun Enam Bulan

Keempat terdakwa berasal dari Kabupaten Gayo Lues dan Aceh Timur.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Polda Aceh membeberkan barang bukti penjualan ilegal kulit harimau.
Foto: AMPELSA/ANTARA FOTO
Polda Aceh membeberkan barang bukti penjualan ilegal kulit harimau.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Jaksa penuntut umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Aceh Timur menuntut empat terdakwa perdagangan kulit harimau serta bagian tubuh satwa dilindungi itu masing-masing empat tahun enam bulan penjara.

Tuntutan tersebut dibacakan JPU Fajar Adi Putra dan Wahyu pada persidangan digelar secara daring di Pengadilan Negeri Idi, Kabupaten Aceh Timur, Selasa (22/9). Keempat terdakwa tersebut masing-masing berinisial Adi bin Alm Basari (47 tahun) dan Mat Rahim bin Alm Kasim (43), keduanya warga Kabupaten Gayo Lues, Aceh. Serta Sapta bin Salim (44) dan M Daud bin Saudin, keduanya warga Kabupaten Aceh Timur.

Para terdakwa mengikuti persidangan secara virtual atau daring dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Idi, Aceh Timur, tempat mereka selama ini ditahan. JPU menyatakan, para terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh, atau bagian lain satwa yang dilindungi.

Para terdakwa, kata JPU, bersalah melanggar Pasal 40 ayat (2) juncto Pasal 21 ayat (2) huruf d Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumber data alam hayati dan ekosistemnya jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.

"Menjatuhkan pidana terhadap empat terdakwa dengan pidana penjara selama empat tahun enam bulan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan," kata Fajar. Selain pidana penjara, JPU dari Kejari Aceh Timur juga menuntut ke empat terdakwa membayar dengan masing-masing Rp 100 juta subsider enam bulan penjara.

Sementara, untuk barang bukti berupa satu kulit harimau dalam keadaan basah, empat taring harimau beserta tulang belulang, empat taring beruang madu dan 20 kuku beruang madu dititipkan di Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.

Keempat tersangka tersebut ditangkap personel Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Aceh di SPBU Lhoknibong, Aceh Timur pada Rabu (17/6). Bersama tersangka turut diamankan bagian satwa dilindungi tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement