Rabu 23 Sep 2020 08:17 WIB

Bupati: Ruang Isolasi Pasien Covid-19 di Ponorogo Penuh

Bupati Ponorogo mengatakan ruang isolasi untuk pasien Covid-19 sudah penuh.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Bayu Hermawan
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni (kiri)
Foto: Antara/Siswowidodo
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni menyatakan, seluruh ruang isolasi yang tersedia di RS rujukan telah penuh. Shelter Covid-19 yang berada di Jalan Trunojoyo juga mengalami hal serupa.

"Sudah dalam kondisi penuh terisi pasien konfirm positif maupun suspek," kata Ipong melalui pesan resmi yang diterima Republika.co.id, Rabu (23/9).

Baca Juga

Melihat situasi tersebut, Ipong mendorong peran Satgas Desa kembali ditingkatkan. Ruang-ruang isolasi yang berada di desa segera kembali diaktifkan. Dengan demikian, pasien-pasien yang tanpa gejala atau ringan bisa diisolasi diisolasi desa.

Pemanfaatan ruang isolasi di desa dapat membantu kinerja rumah sakit. RS rujukan dapat lebih optimal untuk merawat pasien dengan gejala sedang atau berat. "Dan kembali saya ingatkan bahwasanya penanganan Covid-19 merupakan tanggung jawab kita bersama," jelasnya.

Saat ini total kasus positif Covid-19 di Kabupaten Ponorogo mencapai 385 orang, Selasa (22/9). Dari jumlah tersebut, 288 orang sembuh dan 13 orang meninggal. Sementara untuk 84 pasien lainnya masih dalam perawatan dan isolasi.

Demi mencegah penyebaran Covid-19, Ipong mendorong warga menyiapkan sejumlah hal selama beraktivitas di luar rumah. Masyarakat harus menggunakan masker dengan benar dan menyiapkan beberapa helai di tas masing-masing. Tidak lupa untuk selalu jaga jarak dan rutin cuci tangan dengan sabun.

Tak kalah penting, warga juga harus meningkatkan imunitas tubuh dengan olahraga, gembira dan berpikir positif. Kemudian mengonsumsi makanan yang bernutrisi dan istirahat cukup. "Terapkan ekstra disiplin terhadap protokol kesehatan jika terpaksa harus pergi atau pulang dari zona merah," katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement