REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH--Uqbah bin Amir Al-Juhani adalah seorang pengembala kambing yang menulis Alquran dengan tangannya. Sampai sekarang Alquran tulisan tangan Uqbah dimuseumkan oleh pemerintah Mesir.
Aan Wulandari dalam bukunya "Kisah Istimewa Asmaul Husna" menceritakan, begitu mendengar kedatangan Rasulullah SAW, Uqbah langsung meninggalkan kambing-kambingnya dan langsung menemui Rasulullah SAW.
"Uqbah masuk Islam saat itu juga bersama beberapa orang teman sesama pengembala kambing," katanya.
Aan menceritakan, Uqbah menginap di Madinah selama satu malam. Lalu, dia kembali mencari kambing-kambingnya bersama beberapa temannya. Saat itu, beberapa teman Uqbah mengatakan niatnya. Mereka akan meninggalkan kambing-kambingnya dan datang kepada Rasulullah SAW untuk mendapat ilmu dari beliau.
Uqbah menawarkan diri untuk menjaga kambing-kambing mereka. Maka, teman-temannya pergi menemui Rasulullah SAW setiap hari.
"Mereka menitipkan kambing kambing kepada Uqbah, ketika temannya pulang Uqbah menimba ilmu yang mereka peroleh dari Rasulullah," katanya.
Namun, hal itu tak berlangsung lama. Uqbah tak puas mendapat ilmu dengan cara seperti itu. Dengan penuh keyakinan, dia pun meninggalkan kambing-kambingnya menuju Madinah, Uqbah tinggal di masjid agar selalu dekat dengan Rasulullah SAW.
"Dia korban diri dan harta demi ilmu," katanya.
Atas semua pengorbanan ini, Uqbah menjadi seorang berilmu. Dia juga menjadi Qari yang sangat bagus bacaan Alqurannya. Para sahabat bisa menangis saat mendengar Uqbah membaca Alquran.
Bahkan, saat menjadi Khalifah, Umar bin Khattab pernah minta Uqbah membaca Alquran untuknya. Begitu Uqbah membaca beberapa ayat Alquran Umar menangis sampai air mata membasahi janggutnya.
Uqbah juga pandai menulis. Dia meninggalkan mushaf Alquran dengan tulisan tangannya sendiri. Saat ini Mushaf masih ada di Mesir tepatnya di Masjid Jami Uqbah bin Amir.
Ubah meninggal di Mesir. Dia mewariskan busur lebih dari 70 buah. Setiap busur dilengkapi dengan tanduk dan anak panah. Dia mewasiatkan kepada keluarganya agar busur itu digunakan di jalan Allah.
Selain itu juga, Uqbah mewasiatkan tiga buah nasihat yang sangat berharga kepada keluarganya. Pertama hati-hati dalam menerima hadis harus dari orang yang terpercaya. Kedua janganlah berutang, walaupun hanya mengenakan sehelai kain. Ketiga janganlah melalaikan Alquran.
"Sebuah wasiat yang sangat berharga untuk diamalkan," katanya.
Aan mengatakan, kisah ini dikaitkan dengan Asmaul Husna Al-Waris yaitu Maha Mewarisi. Dala surah Al-Hijr ayat 23 Allh berfirman. "....Dan sungguh, Kami lah yang menghidupkan dan mematikan dan Kamilah pulalah yang mewarisi."
Makna dari ayat di atas kata Aan, Allah adalah pewaris yang sebenarnya. Dia mewariskan Alquran, yang digunakan sebagai pedoman hidup manusia agar selamat dunia dan akhirat. Hikmah dari kisah di atas.
"Sebarkanlah ilmu yang bermanfaat, semoga bisa menjadi amal jariyah, amal yang tak pernah putus walaupun kita sudah meninggal," katanya.