Rabu 23 Sep 2020 09:47 WIB

Mahasiswa UBSI Pontianak Jadi Pegiat Anti Narkoba

Mahasiswa diharapkan jadi mesin untuk memberantas narkoba.

Mahasiswa UBSI Kampus Pontianak, Eka Ayu Wulandari (kiri) dan Risky Fitriyanto (kanan) mengikuti Asistensi Penguatan Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba yang diselenggarakan oleh BNN Provinsi Kalimantan Barat.
Foto: Dok UBSI
Mahasiswa UBSI Kampus Pontianak, Eka Ayu Wulandari (kiri) dan Risky Fitriyanto (kanan) mengikuti Asistensi Penguatan Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba yang diselenggarakan oleh BNN Provinsi Kalimantan Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK - Dua perwakilan mahasiswa dari Kampus Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI)  Pontianak mengikuti kegiatan Asistensi Penguatan Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Barat. Keduanya adalah  Eka Ayu Wulandari dan Risky Fitriyanto, dari Program Studi (Prodi)  Sistem Informasi.

Keduanya mengikuti kegiatan ini selama dua hari, yakni dari tanggal 22 hingga 23 September 2020 di 

Kegiatan yang diadakan pada 22-23 September 2020 itu bertujuan memberikan penguatan dan pembekalan berupa asistensi dalam melaksanakan kegiatan Pencegahan Pemberantasan dan Penyalahgunaan Narkoba (P4Gn).

Target peserta kegiatan ini adalah mahasiswa yang menjadi simbol generasi muda yang nanti akan menjadi relawan anti narkoba di lingkungan kampusnya.

Dalam kesempatan ini Kepala BNN Provinsi Kalbar, Drs  Suyatmo  MSi mengucapkan terima kasih kepada para peserta karena telah bersedia meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan P4Gn.

“Perkembangan peredaran narkoba yang sangat mengkhawatirkan, hasil survey di tahun 2019 bahwa jutaan orang terpapar narkoba,” kata Suyatmo dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Ia menambahkan, kasus tertinggi dari survey  tersebut adalah dari kalangan anak-anak SMA dan mahasiswa.

“Maka dari itu saya berharap mahasiswa menjadi mesin untuk memberantas narkoba serta menjadi agen penyebaran berita tentang bahayanya narkoba.  Tujuan dari kegiatan ini yaitu membentuk relawan anti narkoba di perguruan tinggi masing-masing,” ujarnya.

UBSI Pontianak mengutus Eka dan Risky, yang merupakan perwakilan dari organisasi mahasiswa yakni Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HIMSI) dan Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi Akuntansi (HIMASA) UBSI Pontianak.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Kampus UBSI Pontianak dan BNN karena telah dipilih untuk mengikuti kegiatan yang luar biasa ini.  Di sini saya dan Eka mendapatkan banyak sekali pengetahuan baru dan pengalaman baru tentang dunia Narkotika,”  kata Risky.

“Dari kegiatan ini kami terinspirasi dan memiliki ide-ide baru untuk nantinya kami terapkan di kampus yang akan dieksekusi langsung oleh HIMSI maupun HIMASA. Besar harapan kami bisa menjadi penggiat anti narkoba di kampus serta memerangi narkoba agar mahasiswa Kampus UBSI Pontianak terbebas dari narkoba,” imbuhnya.

Sementara Yoki Firmansyah selaku dosen pendamping mengaku sengaja memilih Ayu dan Risky yang merupakan pengurus HIMSI dan HIMASA untuk mengikuti kegiatan dari BNN ini agar nantinya mereka berdua bisa menjadi pelopor dan contoh mahasiswa pegiat anti narkoba dari Kampus UBSI Pontianak.

Iberharap ke depannya pendidikan anti narkoba bisa menjadi salah satu program kerja ataupun kegiatan yang digarap HIMSI maupun HIMASA.

“Saya juga ikut mendampingi mereka dalam kegiatan ini untuk memastikan bahwa mereka serius dan bertekad untuk memerangi narkoba di lingkungan kampus,” kata Yoki.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement