REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pesawat Badan Antariksa AS (NASA) New Horizons kembali membuat sejarah. Pesawat ruang angkasa ini berhasil mengunjungi sistem Pluto pada Juli 2015 lalu. Pluto adalah planet kerdil yang berjarak sangat jauh dari Bumi
Pluto secara resmi kehilangan status 'planet' tak lama setelah misi New Horizons diluncurkan pada 2006 lalu. New Horizons menjadi pesawat ruang angkasa pertama yang menunjungi sistem Pluto pada 14 Juli 2015 lalu.
Kini, New Horizon menjelajahi objek yang lebih jauh lagi. New Horizon berhasi, menjelajah objek terjauh yang letaknya di Sabuk Kuiper yang dijuliki 2014 MU69 atau Arrokoth. Jaraknya 1 miliar mil dari Pluto.
"Kami mencetak rekor! Belum pernah ada pesawat antariksa yang menjelajahi dengan jarak yang sangat jauh. Jaraknya satu miliar mil lebih jauh dari Pluto. Kita akan terus masuk ke Sabuk Kuiper" kata Penyelidik Utama New Horizons, Alan Stern saat dilansir dari Space.com pada Rabu (23/9).
Pluto dan 2014 MU69 terletak di dalam Sabuk Kuiper yang berada pada kumpulan batuan es yang mengelilingi bagian luar tata surya. Benda-benda ini dianggap sebagai sampel murni dari sistem tata surya awal, lalu dibuang ke zona batas melalui interaksi gravitasi dengan objek yang lebih besar yang akan tumbuh menjadi planet.
Menjelajahi itu dapat mengungkapkan tentang apa yang terjadi di sistem tata surya pada tahap pertama. Sebelumnya, 2014MU69 dikenal dengan nama Ultima Thule. Sekarang, secara resmi bernama Arrokoth.
Di luar Pluto
Awal 2003, the National Academy of Sciences' Planetary Decadal Survey sangat merekomendasikan kunjungan ke Pluto melewati Objek Sabuk Kuiper Kecil. Beberapa target disebut akan memberikan wawasan yang lebih luas tentang sistem tata surya yang belum pernah dijelajahi.
Alhasil, pada saat New Horizons diluncurkan pada 2006, wahana ini dilengkapi dengan bahan bakar ekstra. New Horizons dilengkapi sistem komunikasi yang dipersiapkan sedemikian rupa untuk bekerja pada jarak di luar orbit Pluto.
Ilmuwan mempunyai misi tahun 2011 dengan menggunakan teleskop berbasis darat untuk mulai mencari target kedua, namun tidak ada penemuan baru oleh New Horizons. Lalu tahun 2014, teleskop luar angkasa Hubble bergabung dalam misi ini dan berhasil menemukan lima calon potensial.
Salah satunya, 2014MU69 yang diberi label 1110113Y. Setelah penemuannya pada 26 Juni 2014, 2014MU69 dinyatakan sebagai PT1 (Potensi Target) lalu dipilih sebagai target berikutnya pesawat antariksa pada Agustus 2015.
"2014 MU69 adalah pilihan yang bagus. Karena ini hanya objek sabuk Kuiper kecil yang diinginkan oleh Survei Decadal agar kami terbang. Selain itu, objek ini membutuhkan biaya bahan bakar yang lebih sedikit daripada kandidat lainnya," ucap Stern dalam keterangan tertulis. MU69 terletak sekitar 1 miliar mil (1,6 miliar kilometer) di luar Pluto.