Rabu 23 Sep 2020 11:28 WIB

Arrokoth, Objek Terjauh yang Dijelajahi Pesawat Antariksa

Arrokoth berada di Sabuk Kuipler, yang berisi triliunan es batu yang belum dijelajahi

Arrokoth
Foto: nasa
Arrokoth

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat antariksa NASA New Horizons membuat sejarah baru. Pesawat ruang angkasa ini berhasil menjelajahi objek terjauh yang pernah dilakukan oleh sebuat pesawat ruang angkasa.

New Horizon berhasil menjelajahi  2014 MU69 dengan objek terjauh yang pernah dijelajahi. Objek ini secara resmi disebut Arrokoth.

Baca Juga

Untuk diketahui, New Horizons diluncurkan pada 2006 lalu. New Horizons menjadi pesawat ruang angkasa pertama yang menunjungi sistem Pluto pada 14 Juli 2015 lalu.

Dua tahun setelah penemuan bersejarah planet kerdil Pluto, New Horizon NASA memulai petualangan besar berikutnya. Pesawat ini akan menjelajahi wilayah es dari pinggiran tata surya yang disebut Sabuk Kuipler.

Sabuk Kuiper adalah sebuah wilayah yang berada di sekitar orbit Neptunus, berjarak sekitar 30 sampai 50 satuan antariksa dari matahari.

Wilayah ini mengelilingi tata surya dan diisi dengan triliunan es batu yang belum dieksplorasi. Di sinilah 2014 MU69 atau Arrokoth berada.

Penamaan 2014 MU69

Pada 2017, tim New Horizons meminta saran ke publik untuk julukan objek fi sabuk kuiper ini. Awalnya berdasarkan keputusan akhir yang diajukan sekitar 40 orang, dinamakan Ultima Thule. Namun, istilah itu menuai kontroversi karena namanya mengandung unsur Nazi.

Tim New Horizons sempat mempertahankan nama itu. Pada November 2019 tim mengumumkan nama resmi 2014MU69 adalah Arrokoth yang berarti “langit” dalam bahasa suku Amerika.

Para astronom menggunakan bantuan tiga bintang berbeda untuk mempelajari Arrokoth. Dengan menggunakan cahaya bintang untuk mempelajari target yang jauh. Arrokoth melakukan perjalanan antara bumi dan beberapa bintang yang berbeda.

"Upaya ini dilakukan selama enam bulan, tiga pesawat antariksa, 24 teleskop portabel berbasis darat, dan observatorium udara SOFIA NASA. Dan kami berhasil! Kami melihat bentuk dan ukuran 2014MU69 untuk pertama kalinya,” kata Stern.

Berdasarkan pengamatan tahun 2017 terungkap Arrokoth tidak mengorbit di tempat yang diharapkan.

Sebelum New Horizons mencapai 2014MU69, detailnya sulit diketahui bahkan melalui lensa teleskop luar angkasa Hubble. Ukurannya kira-kira satu persen dari ukuran Pluto.

New Horizons mengambil gambar pertama objek itu pada Agustus 2018 dalam upaya pertama saat jaraknya lebih dari 100 juta mil. Saat pesawat antariksa mendekat, objek tersebut tetap sulit untuk diuraikan. Namun, akhirnya dapat diambil gambarnya yang berukuran dua piksel. Adapun bentuknya, terlihat sangat membingungkan.

Beberapa waktu kemudian, misteri dapat terpecahkan, objek itu berputar seperti jarum jam yang menghadap pesawat antariksa. Pertemuan itu juga mengungkapkan periode rotasi sekitar 15 jam.

New Horizons membutuhkan waktu 20 bulan untuk mengirim datanya kembali ke Bumi. Sementara para ilmuwan mempelajari data itu selama bertahun-tahun yang akan datang untuk mempelajari sebanyak mungkin tentang Sabuk Kuiper.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement