REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong Nahdlatul Ulama (NU) terus berinovasi untuk menghadapi tantangan zaman. Ma'ruf mengatakan, salah satu tantangan NU di masa depan adalah penguasaan teknologi digital sebagai alat dakwah masa kini dan masa depan.
Sebab, sistem dakwah melalui teknologi digital akan lebih efektif untuk NU meletakkan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan dalam dakwah dan perjuangan di masa depan.
"Karena memungkinkan masyarakat untuk menyimak dakwah kapan saja (anytime), di mana saja (anywhere), dan waktunya pun lebih fleksibel, terutama untuk generasi milenial dan generasi Z," ujar Ma'ruf saat membuka Konferensi Besar (Konbes) NU secara virtual dari rumah dinas Wapres, Jakarta, Rabu (23/9).
Ma'ruf mengatakan, meskipun sistem dakwah melalui teknologi digital dapat menjadi alternatif dakwah konvensional, tetapi harus tetap menjadi dorongan perubahan. Sebab, saat ini NU masih terlalu sedikit dalam menggunakan metode dakwah dengan teknologi digital.
"Salah satu tantangan ke depan yang mesti kita jawab dalam berorganisasi adalah penguasaan teknologi digital atau dalam bentuk media sosial dan lain-lain, sebagai alat dakwah masa kini dan masa depan," ujar Ma'ruf.
Ia pun mengimbau agar NU menjadikan inovasi sebagai basis utama dalam pengembangan SDM melalui lembaga pendidikannya. Selain itu, diperlukan konsistensi dan kesungguhan para pengurus NU di setiap jenjang organisasi, dengan membuat pusat-pusat inovasi sebagai bentuk percontohan di beberapa wilayah.
Tak kalah penting, NU juga harus menyiapkan para pelaku perubahan yang siap menjalankan program inovasi tersebut. Kafena itu, ia berharap seluruh rangkaian acara Konferensi Besar NU mempunyai nilai strategis dalam membawa arah organisasi NU ke depan.
"Dalam forum seperti inilah garis-garis organisasi yang penting dirumuskan agar NU sebagai jam’iyah mampu menjalankan tugas-tugas besar dalam bidang kebangsaan dan keumatan. Konbes juga merupakan ajang yang tepat untuk melakukan evaluasi terhadap jalannya organisasi," ungkapnya.