REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Tim evakuasi akhirnya menemukan jasad nelayan yang hilang diterjang gelombang tinggi di Perairan Lebak dalam kondisi sudah meninggal dunia. "Nelayan yang ditemukan itu bernama Edi (45 tahun) warga Babakan, Kecamatan Cikeusik, Pandeglang," kata Kepala Basarnas Banten, M Zaenal Arifin di Kabupaten Lebak, Rabu (23/9).
Tim evakuasi terdiri Polairud Banten, Polsek Panggarangan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, PMI, HNSI, Madure Rescue, Balawista, dan masyarakat setempat
Penemuan jasad nelayan yang hilang sejak Selasa (22/9) pukul 21.30 WIB, terjadi pada radius 5 nautical mile (NM)) dari lokasi tempat kejadian perkara (TKP). "Jenazah sudah diserahkan kepada keluarga korban untuk dimakamkan," kata Zaenal menjelaskan.
Menurut dia, keberhasilan penemuan jasad nelayan tersebut berkat kerja keras tim evakuasi gabungan dengan membagi di tiga titik. Pertama tim evakuasi melakukan penyisiran dengan pengamatan secara visual melalui jalur darat ke arah timur sejauh 12 kilometer (km) dari Pantai Tanjung Panto.
Selanjutnya, kedua tim evakuasi melakukan penyisiran dengan pengamatan secara visual melalui jalur darat sejauh 18 kilometer dari lokasi kejadian ke arah barat. Ketiga, menurut Zaenal, tim evakuasi melakukan penyisiran dengan pengamatan secara visual melalui jalur darat sejauh 12 km ke arah timur dari Pantai Muara Binuangeun.
"Kita mengapresiasi selama tiga hari terakhir akhirnya tim evakuasi berhasil menemukan jasad Edi seorang nelayan itu," kata Zaenal.