Rabu 23 Sep 2020 14:19 WIB

Emil Minta Kepala Daerah Buat Contingency Planning Bencana

Emil mengimbau warga untuk terus waspada jelang awal musim hujan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Warga mengamati proses evakuasi akibat banjir bandang di Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (22/9). Banjir bandang tersebut terjadi pada Senin (21/9) pukul 17.00 WIB akibat luapan sungai Citarik-Cipeuncit yang merendam tiga kecamatan yakni Cicurug, Parungkuda, Cidahu dan menyebabkan 234 rumah rusak, 210 kepala keluarga mengungsi serta tiga orang meninggal dunia. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga mengamati proses evakuasi akibat banjir bandang di Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (22/9). Banjir bandang tersebut terjadi pada Senin (21/9) pukul 17.00 WIB akibat luapan sungai Citarik-Cipeuncit yang merendam tiga kecamatan yakni Cicurug, Parungkuda, Cidahu dan menyebabkan 234 rumah rusak, 210 kepala keluarga mengungsi serta tiga orang meninggal dunia. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyampaikan duka cita dengan adanya banjir bandang di tiga kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) pada Senin, 21 September 2020. Emil sapaan akrabnya, meminta kepala daerah agar mengingatkan warganya untuk selalu waspada.

Ridwan Kamil mengimbau warga untuk terus waspada. Ia pun, mengimbau masyarakat untuk selalu waspada jelang awal musim hujan 2020/2021 yang diperkirakan terjadi secara bertahap mulai Oktober mendatang.

“Para kepala daerah pun harus waspada dengan membuat Contingency Planning, tahapan prabencana menjelang musim penghujan tiba, karena musim penghujan ini (terkait) kebencanaan biasanya ada dua, (yaitu) banjir dan longsor,” ujar Emil, Selasa malam (23/9).

BPBD Provinsi Jabar ikut serta dalam asesmen bencana banjir bandang di Kabupaten Sukabumi, Senin (21/9). Banjir bandang tersebut disebabkan meluapnya sungai Citarik-Cipeuncit.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Jabar Dani Ramdan, 20 orang mengalami luka-luka akibat banjir bandang tersebut. Kemudian, dua orang meninggal dunia dan satu warga yang hanyut belum ditemukan.

"BPBD Provinsi Jabar memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Sukabumi. Kami menurunkan lima anggota untuk membantu asesmen ke Kabupaten Sukabumi," kata Dani.

Berdasarkan hasil asesmen BPBD Jabar dan BPBD Kabupaten Sukabumi, bencana banjir bandang merendam tiga kecamatan, yakni Kecamatan Cicurug, Parungkuda, dan Cidahu.

Banjir bandang itu menyebabkan 234 rumah terendam, dua rumah rusak sedang, satu rumah rusak berat, dan empat rumah hanyut. Kemudian, delapan unit jembatan terputus.

Dani mengatakan, sekitar 210 Kepala Keluarga mengungsi akibat banjir bandang tersebut.

"BPBD Provinsi Jabar sudah mengirimkan bantuan logistik berupa makanan, selimut, dan terpal," kata Dani.

Rincian bantuannya, kata dia, logistik berupa 60 du air mineral, 100 dus mi instan, 100 lembar selimut, 25 buah tenda gulung, 10 buah cangkul, dan 10 buah sekop.

Ratusan rumah warga terendam dan dua orang meninggal dunia akibat banjir bandang yang terjadi pukul 17:00 WIB itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement