Rabu 23 Sep 2020 14:44 WIB

Tempat Kerja Jadi Klaster Terbesar Penularan Corona di Jatim

Kasus di tempat kerja di Jatim tercatat 31 klaster dengan total 1.082 kasus.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Friska Yolandha
Polisi melakukan imbauan penerapan protokol kesehatan di Jalan Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (22/9/2020). Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat tempat kerja di Jawa Timur (Jatim) menjadi klaster terbesar penularan virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) yaitu sebanyak 31 klaster dengan total 1.082 kasus.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Polisi melakukan imbauan penerapan protokol kesehatan di Jalan Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (22/9/2020). Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat tempat kerja di Jawa Timur (Jatim) menjadi klaster terbesar penularan virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) yaitu sebanyak 31 klaster dengan total 1.082 kasus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat tempat kerja di Jawa Timur (Jatim) menjadi klaster terbesar penularan virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) yaitu sebanyak 31 klaster dengan total 1.082 kasus. Kemudian permukiman di provinsi Jatim juga menjadi tempat penularan Covid-19 yaitu sebanyak 44 klaster dengan 894 kasus.

Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengungkap hasil analisis data kumulatif bahwa kasus terbanyak Covid-19 di Jatim terjadi di tempat kerja. Yaitu sebanyak 31 klaster dengan total kasusnya sebanyak 1.082. 

Baca Juga

"Bisa jadi karena Jatim adalah wilayah industri dan perkantoran, jadi banyak pekerjanya," ujarnya saat konferensi virtual BNPB Bertema Covid Dalam Angka: Ragam Cluster di Indonesia, Rabu (23/9). 

Satgas juga mencatat terjadinya transmisi lokal di permukiman sebanyak 44 klaster dengan total 894 kasus. Bahkan, dia melanjutkan, fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) rumah sakit dan tenaga kesehatan juga menjadi klaster penularan yaitu sebanyak 29 klaster dengan total 383 kasus. 

Pihaknya juga mencatat sebanyak 31 klaster di pasar dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dengan total kasus sebanyak 254. Tak hanya itu, ia menyebutkan tempat ibadah juga menjadi klaster penularan virus meski hanya dua klaster tetapi jumlah orang yang terinfeksi ada 74 kasus. Kemudian, dia menambahkan, pelaksanaan seminar memang hanya mengakibatkan dua klaster tetapi jumlah yang terinfeksi ada 192 kasus. 

"Bahkan, yang memberikan seminar telah meninggal dunia," katanya.

Tak hanya itu, ia mengungkap di mal, restoran juga mulai ditemukan infeksi virus yaitu dua klaster dengan 32 kasus. Yang juga mengejutkan pihaknya adalah kasus Covid-19 terjadi di lapas yaitu sebanyak dua klaster dengan 71 kasus.

"Karena tempatnya sangat ramai jadi tidak mungkin bisa diisi satu ruangan satu orang. Artinya potensi penularan virus cukup tinggi di tempat ini karena tidak mungkin menjaga jarak," katanya.

Dia menambahkan, pengunjung bisa keluar masuk lapas juga menambah penularan virus di tempat ini. Oleh karena itu, ia meminta semua pihak berhati-hati.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement