REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris menunda rencana mengizinkan penonton hadir dalam event olahraga pada 1 Oktober mendatang. Penundaan itu dilakukan selama enam bulan, menyusul kekhawatiran adanya gelombang kedua pandemi Covid-19. Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengumumkan akan kembali melakukan pembatasan, termasuk perkumpulan masa dalam jumlah besar.
''Kita semua harus tahu bahwa penyebaran virus kini memengaruhi kemampuan kita membuat kembali konferensi bisnis, eksibisi, dan event olahraga besar,'' kata Boris, dikutip dari Sky Sports, Rabu (23/9).
Boris menyadari bahwa keputusan yang diumumkan dari House of Commons itu berdampak pada klub olahraga, yang merupakan kehidupan dan jika dari komunitas rakyat. Ia menyatakan tak akan kendur dalam pengembangan vaksin, perawatan, serta format baru tes massal.
''Tapi yang jelas, sampai kita membuat kemajuan, kita harus berasumsi bahwa pembatasan yang saya umumkan akan berlaku mungkin selama enam bulan,'' jelas Boris.
Padahal, selama ini Liga Primer Inggris sudah menyatakan kalau klub mengalami kerugian sampai 100 juta poundsterling per bulan, jika pertandingan dilakukan tanpa penonton. Karena itu, Liga Primer berjanji bisa membuat penonton menyaksikan pertandingan secara langsung dengan aman di tengah peningkatan kasus.