jatimnow.com - Juariah (60), penjual ikan asap di Pasar Desa Sumberasri, Banyuwangi tetap bertahan meski kini pendapatannya menurun di tengah Pandemi Covid-19.
Ia menyebut sebelum pandemi, dirinya mampu memproduksi ikan asap hingga 100 kilogram.
"Sekarang paling banyak hanya 50 kilogram saja sebab pembeli di pasar berkurang," katanya, Rabu (23/9/2020).
Ia yang telah berjualan ikan asap sejak 20 tahun tahun itu dalam kesehariannya dibantu oleh anaknya yang bernama Saroni (49). Ikan-ikan itu didatangkan dari pasar lelang di Pantai Muncar Grajagan dan Pandean.
Mereka yang tinggal di Dusun Bangkandel, Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi itu memproduksi ikan asap dari jenis ikan pari (pee), tuna (putian), tambak moncong dan kenyar.
Dijelaskannya, untuk proses pengasapan ikan 100 kilogram menghabiskan waktu 4 jam dengan menggunakan bara dari bahan kayu randu.
100 kilogram ikan jika diproses untuk dijadikan ikan asap menjadi 650 japit. Bila sudah matang untuk satu japitnya ia jual Rp 3.000.
"Setelah jadi kami jual di pasar sejak pukul 04.00 Wib," tukasnya.
Reporter: Rony Subhan