REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kimia Farma (Persero) mengadaptasikan program CSR dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Program tersebut mengacu pada empat pilar utama program CSR, yakni Healthy Program, Educational Program, Talent Program, dan Community Development.
Direktur Umum dan Human Capital Kimia Farma Dharma Syahputra mengatakan, sehubungan masih dalam kondisi pandemi Covid-19, Kimia Farma mengadaptasi program Community Development tertentu yang menyesuaikan dengan situasi dan dampak dari pandemi Covid-19. Program Community Development yang dilakukan perusahaan merupakan program Pemberdayaan Desa dan Program Kebun Gizi Hidroponik.
"Kegiatan ini bertujuan memberikan kegiatan pada masyarakat yang menganggur dan tidak memiliki kesibukan sehingga memiliki kegiatan untuk mengisi waktu di tengah pandemi," kata Dharma di Jakarta, Rabu (23/9).
Dharma menyebut program Pemberdayaan Desa dilakukan di Desa Katongan, Yogyakarta. Sementara Program Kebun Gizi Hidroponik di Cempaka Putih, Jakarta.
Selama pandemi, kedua program tersebut tetap berjalan dan menyesuaikan dengan pandemi Covid 19. "Selama pelaksanaannya, protokol kesehatan selalu dijunjung tinggi dan dilaksanakan dengan baik," ucap Dharma.
Program tersebut mengantarkan Kimia Farma meraih penghargaan Best Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) for Indonesia CSR-PKBL Award 2020 yang diselenggarakan Warta Ekonomi untuk kategori Pharmaceuticals with Outstanding Program in Community Empowerment and Poverty Allevation. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan swasta dan BUMN dengan kinerja tanggung jawab sosial perusahaan yang baik yang didasari asas kemakmuran, kemanusiaan, dan berkelanjutan bagi semua.
Dharma mengaku bangga Kimia Farma mampu membantu masyarakat Indonesia yang membutuhkan. Khususnya di masa sulit seperti masa pandemi Covid-19 saat ini.