Rabu 23 Sep 2020 18:40 WIB

Gubernur Lampung Minta Impor Kopi Dihentikan

Kontribusi produksi kopi Lampung terhadap kopi nasional lima tahun terakhir 16 persen

Rep: iit septyaningsih/ Red: Hiru Muhammad
Petani menjemur biji kopi jenis Robusta di Desa Datarajan, Kecamatan Ulubelu, Tanggamus, Lampung, Selasa (28/7).
Foto: Prayogi/Republika.
Petani menjemur biji kopi jenis Robusta di Desa Datarajan, Kecamatan Ulubelu, Tanggamus, Lampung, Selasa (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meminta, impor kopi dari Vietnam ke daerahnya dihentikan. Ia menegaskan, Lampung merupakan penghasil kopi terbesar kedua di Indonesia.  "Ini aneh ada masuk kopi impor, karena Lampung penghasil kopi robusta terbesar. Saya sudah minta dihentikan," ujarnya dalam webinar pada Rabu (23/9).

Perlu diketahui, produksi kopi Lampung pada 2019 sebesar 110.291 ton. Sebanyak 99,97 persen di antaranya merupakan jenis kopi robusta. Kontribusi produksi kopi Lampung terhadap kopi nasional selama lima tahun terakhir, rata-rata sebesar 16 persen. Sementara, luas area perkebunan kopi lampung mencapai 156.862 hektar atau 12,47 persen dari total area perkebunan kopi nasional.

Hanya saja, kata Arinal, masih terdapat beberapa permasalahan terkait kopi robusta. Pertama, harga kopi yang sangat rendah dapat menciptakan masalah jangka panjang serius bagi petani kopi. "Pohon kopi mungkin diabaikan atau ditinggalkan sama sekali. Sebab produsen atau petani tidak mampu memperkerjakan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memelihara pohon dan memetik hasil panen saat panen," jelas dia. 

Masalah kedua, pohon menghasilkan lebih sedikit. Hal itu dikarenakan berkurangnya penggunaan pupuk, sehingga menurunkan kualitas kopi yang dihasilkan. Ketiga, harga kopi dapat mengalami lonjakan kenaikan pada Juni, Juli, dan Agustus, justru saat di Indonesia sedang panen raya dan masa penanganan pascapanen. "Pasokan kopi robusta yang berlimpah atau panen Raya justru menurunkan nilai yang diterima produsen," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement