REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kementerian Perhubungan melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di Makassar bersama seluruh stakeholder Pelabuhan Makassar melaksanakan kegiatan Padat Karya di lingkungan Pelabuhan Makassar. Kegiatan padar karya ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo, pada Rabu (23/9).
Kegiatan padat karya yang diinisiasi oleh 3 (tiga) UPT Ditjen Perhubungan Laut, yaitu Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar, Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar, Distrik Navigasi Kelas I Makassar bersama PT. Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar ini, diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional Tahun 2020 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, dan menjaga jarak.
Beberapa pekerjaan yang dilaksanakan meliputi pembersihan, perbaikan, pemeliharaan dan pengecatan sarana dan prasarana di lingkungan Pelabuhan Makassar yang melibatkan masyarakar sekitar, termasuk para Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan.
Dirjen Perhubungan Laut mengatakan, bahwa selain bertujuan untuk membantu perekonomian masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19, kegiatan padat karya juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar.
"Program padat karya penting untuk pemberdayaan masyarakat, khususnya kelompok unskill sehingga proses pemulihan ekonomi nasional bisa lebih cepat," kata Agus.
Menurutnya, kegiatan ini juga untuk membangun pola hidup produktif bagi masyarakat dan menciptakan kondisi lingkungan yang lebih bersih dan nyaman khususnya di lingkungan Pelabuhan Makassar.
Pihaknya menegaskan kepada seluruh peserta padat karya agar tetap menjaga kesehatan dalam kondisi apapun dan tetap mentaati protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Adapun pogram padat karya yang dilakukan Kementerian Perhubungan merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia tentang pemulihan ekonomi nasional. Kegiatan padat karya seperti ini akan dilakukan secara berkesinambungan di berbagai daerah yakni di 29 provinsi di Indonesia yang ditargetkan dalam program padat karya, dengan melibatkan masyarakat setempat sehingga diharapkan manfaatnya benar-benar dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.