REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Maskapai penerbangan Israel, Israir mengoperasikan penerbangan langsung pertama dari Tel Aviv ke Bahrain pada Rabu (23/9). Hal ini terlihat dalam situs website pelacakan penerbangan FlightRadar24.
Penerbangan langsung ini melintasi wilayah udara Arab Saudi. Namun tidak disebutkan tanggal dan waktu penerbangan tersebut. "Untuk pertama kalinya, sebuah pesawat milik Perusahaan Israir menggunakan wilayah udara Saudi dalam penerbangan ke Bahrain," ujar laporan Israeli Broadcasting Corporation, dilansir Anadolu Agency.
Media Israel melaporkan, delegasi otoritas Israel berada dalam penerbangan tersebut. Sejauh ini tidak ada jadwal penerbangan komersial yang dijadwalkan antara kedua negara.
Juru bicara perdana menteri Israel dan Kementerian Luar Negeri Israel menolak berkomentar. Sementara, kantor komunikasi pemerintah Bahrain, termasuk maskapai penerbangan Israir juga menolak berkomentar.
Israir adalah perusahaan penerbangan swasta Israel. Perusahaan ini adalah yang terbesar kedua setelah maskapai penerbangan El Al. Sebelumnya, pada 31 Agustus maskapai El Al mengoperasikan penerbangan yang membawa delegasi Israel dan Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Abu Dhabi. Penerbangan ini melintasi wilayah udara Arab Saudi.
Pada awal bulan ini, Arab Saudi mengatakan bahwa mereka akan membuka wilayah udaranya untuk penerbangan dari Israel ke Uni Emirat Arab (UEA). Keputusan ini berlaku setelah UEA menandatangani normalisasi hubungan dengan Israel.
Kantor berita BNA melaporkan, Putra Mahkota Bahrain Salman bin Hamad Al Khalifa dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan panggilan telepon pada Selasa (22/9). Keduanya membahas perjanjian untuk menjalin hubungan formal.
"Kami membahas bagaimana kami dapat dengan cepat menambahkan konten pada perjanjian antara Bahrain dan Israel dan mengubah perdamaian ini menjadi perdamaian ekonomi, perdamaian teknologi, perdamaian turis, perdamaian di semua bidang ini," kata pernyataan dari Netanyahu.