REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akses teknologi internet dan informasi digital telah menjadi kebutuhan hampir semua lapisan masyarakat, termasuk di desa. Karena itu, ciri pembangunan desa maju saat ini di antaranya akses internet dan teknologi digital bagi masyarakat desa.
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi, menjelaskan tiga ciri desa yang berpotensi untuk menjadi desa maju. Yakni, masih adanya anak muda yang bertahan di desa, SDM yang kreatif dan inovatif, partisipasi warga desa tersebut.
"Saat ini pembangunan desa dan kawasan perdesaan tidak bisa terlepas dari teknologi. Sarana dan prasarana internet merupakan satu cara untuk menguatkan bisnis secara online di kawasan perdesaan," kata dia pada webinar yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Perdesaan (Ditjen PKP) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Rabu, (23/9).
Tidak hanya itu, Budi Arie juga mengatakan, pentingnya peran infrastruktur telematika di desa. Sebab, menurut dia, sekarang eranya pembangunan harus menjadikan masyarakat desa itu sendiri sebagai pelaku dan penggerak utama dari pertumbuhan kawasan perdesaan.
Dia mengatakan, peran infrastruktur telematika di desa ini memungkinkan kita semua menjadi serba terbuka. Semua bisa membeli di mana pun barang itu berada.
Layanan internet dibutuhkan untuk mendukung marketplace produk unggulan kawasan perdesaan. “Pengembangan potensi produk unggulan di kawasan perdesaan yang berjalan saat ini membutuhkan akses terhadap pasar, Jadi akses ke pasar itu sangat penting untuk menjual produk unggulan sebagai jalan menyejahterakan warga,” tambah Budi Arie.
Karena itu, lanjut Budi Arie, Kemendes PDTT akan melakukan intervensi kebijakan, intervensi langkah-langkah dan akan terus mendorong pembangunan sarana dan prasarana berbasis digital di kawasan perdesaan.
Intervensi kebijakan tersebut bertujuan untuk membentuk dan meningkatkan konektivitas internet Kawasan perdesaan. Meningkatkan capacity building berupa pelatihan teknis mengembangkan sarana dan prasarana digital/internet.
Juga untuk memacu dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital melalui Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma). “Jadi, persoalan infrastruktur digital dan juga manajemen logistiknya harus kita pikirkan bersama-sama," imbuh dia.