REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan PT Nanobubble Karya Indonesia mengembangkan ATTACT (Airbone nano-Trapping Technology for Anti-COVID Treatment). Alat ini digunakan untuk membersihkan udara dari kuman terutama virus corona penyebab COVID-19.
"Udara masuk disemprot dengan air yang dicampur disinfektan, yakni air campur sabun, udara dicuci, juga dengan sinar UV," kata Kepala Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI Nurul Taufiqu Rochman, Rabu (23/9).
ATTACT adalah teknologi purifikasi udara karya anak bangsa untuk mencegah tersebarnya virus penyebab COVID-19 melalui airborne di dalam ruangan tertutup. Teknologi itu dikembangkan dari hasil kolaborasi riset antara Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI, PT Nanobubble Karya Indonesia dan Dewan Riset Daerah Jakarta (DRD Jakarta).
ATTACT dapat digunakan di fasilitas umum, seperti ruang kerja/perkantoran, ruang karantina/isolasi pasien, fasilitas kesehatan, dan ruang publik lainnya. ATTACT juga dapat digunakan untuk membersihkan udara di tempat ibadah dan ruang komersial.
CEO PT Nanobubble Karya Indonesia Hardi Juanedi mengatakan ATTACT menggabungkan beberapa teknologi, yakni metode nano-trapping untuk menangkap virus dan metode ultra violet germicidal irradiation (UVGI) untuk menonaktifkan virus.
"Produk ATTACT mempunyai suatu uniqueness (keunikan), teknologi yang berbeda dari pasaran, jadi menggabungkan beberapa teknologi untuk men-'treatment' suatu udara dengan UV dan sabun," ujarnya.
Alat itu dapat membersihkan udara di ruangan 10x10 meter atau lebih. Selain membersihkan udara di dalam ruangan, alat itu juga mencegah penyebaran virus penyebab COVID-19 ke luar ruangan.