REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) mengatakan anak muda harus terlibat di dalam upaya melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia. Pasalnya keanekaragaman tersebut merupakan masa depan yang harus dijaga.
"Apapun program konservasi yang dilakukan Kehati itu harus melibatkan anak muda," ujar Muhammad Syarifullah dari Yayasan Kehati dalam acara virtual Peluncuran Kolaborasi Anak Muda Cinta Taman Nasional diJakarta, Rabu (23/9).
Kehati melihat bahwa anak muda itu autentik. Keanekaragaman hayati adalah masa depan mereka. "Jadi mereka yang harus malah banyak beraksi di situ," ujarnya.
Dia menyebut anak muda merupakan generasi yang harus terlibat dalam pelestarian lingkungan karena masa depan keanekaragaman hayati ada di tangan mereka. Untuk itu, Kehati berupaya melibatkan anak muda dalam setiap programnya dengan membentuk Biodiversity Warriors yang didirikan sejak 2014.
Program-program yang dilakukan organisasi nonpemerintah tersebut, katanya, kerap bersinggungan dengan upaya pelestarian taman nasional yang ada di Indonesia. Misalnya, upaya konservasi badak, konservasi gajah, harimau sumatra, dan program konservasi lainnya.
"Kami juga bekerja sama dengan beberapa taman nasional di Sumatra, seperti Taman Nasional Waikambas, Bukit Barisan, Gunung Leuser. Itu di Aceh," kata dia.
Adapun dalam melaksanakan program pelestarian, Kehati sering melibatkan anak muda, misalnya untuk memonitor satwa dalam program konservasi di Halimun, Salak.
Menurut dia, anak muda memiliki potensi yang sangat besar untuk melakukan aksi yang akan berpengaruh terhadap perlindungan alam. Untuk itu, melalui kolaborasi dengan organisasi anak muda pecinta alam lainnya, Kehati berharap tujuan untuk melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia dapat diwujudkan bersama-sama.