Rabu 23 Sep 2020 22:51 WIB

Kasus Baru Covid-19 Sukabumi karena Perjalanan Luar Kota

Kasus Covid-19 di Kota Sukabumi terus meningkat.

Kasus Covid-19 di Kota Sukabumi terus meningkat (Foto: ilustrasi Covid-19)
Foto: SYIFA YULINNAS/ANTARA
Kasus Covid-19 di Kota Sukabumi terus meningkat (Foto: ilustrasi Covid-19)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi, Jawa Barat, mengungkapkan, mayoritas kasus baru warga terkonfirmasi positif COVID-19 pada Rabu, (23/9) tertular karena melakukan perjalanan ke luar kota. Pada Rabu, jumlah pasien COVID-19 bertambah tujuh orang.

"Dari jumlah tersebut empat diantaranya tertular karena sering bepergian ke luar kota," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi, Wahyu Handriana, di Sukabumi, Rabu.

Baca Juga

Menurutnya, mereka yang tertular karena perjalanan luar kota tersebut beralasan untuk bekerja, melatih dan bersilaturahmi dengan keluarganya. Maka dari itu, pihaknya mengingatkan agar sementara tidak bepergian dahulu ke luar kota jika tidak ada hal yang benar-benar penting.

Jika terpaksa harus ke luar kota maka protokol kesehatan harus diterapkan secara disiplin dan ketat seperti menggunakan masker yang benar. Kemudian selalu mencuci tangan dengan sabun atau minimalnya membilas dengan hand sanitizer dan menghindari kerumunan.

"Selain akibat perjalanan ke luar kota, beberapa pasien COVID-19 yang baru tersebut tertular dari pasien lama dan suspek dari salah satu rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan kondisi kesehatan mereka baik dan sudah melakukan isolasi," tambahnya.

Wahyu mengatakan, kasus COVID-19 di Kota Sukabumi masih terus meningkat. Warga harus patuh terharap aturan dari pemerintah dan selalu menerapkan protokol kesehatan dan tidak menganggap remeh keberadaan virus ini.

Adapun data terbaru kasus COVId-19 pada Rabu, jumlah warga yang terkonfirmasi positif sebanyak 188 orang, 165 orang sembuh. Sebanyak 23 orang masih menjalani isolasi dan belum ada kasus kematian akibat mengidap COVID-19.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement