REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Amerika Serikat Awkwafina menunjukkan kemuliaan hatinya. Dia berjanji untuk menyumbangkan keuntungan dari penjualan musik per kuartal demi membantu bisnis kecil di pecinan Kota New York yang terkena dampak pandemi virus Covid-19.
Aktris bernama asli Nora Lum itu menyatakan niat baiknya melalui akun Instagram. Menurutnya, penghasilannya itu akan disumbangkan ke organisasi akar rumput Welcome to Chinatown.
Selain itu, Awkwafina juga akan memberikan penghasilannya itu ke dua inisiatif lainnya, termasuk gerakan rapper China Mac #TheyCantBurnUsAll. Gerakan tersebut dibentuk setelah seorang perempuan Asia berusia 89 tahun dibakar di Brooklyn tahun ini.
Dalam unggahannya, Awkwafina merujuk pada sejarah mendalam keluarganya sendiri di New York. Dia merujuk pada keberadaan restoran kakeknya di Bronx dan Flushing, Queens.
"New York selalu berubah, tetapi selalu ada pengingat sejarahnya yang konstan. Kakek buyut saya membuka sebuah restoran di Bronx, kemudian restoran Cina-Amerika pertama di Flushing," tulisnya.
Awkwafina menyebut telah melihat apa pun akibat dari pandemi terhadap kotanya itu. Wilayah Pecinan, menurut Awkwafina, sangat terimbas oleh pandemi Covid-19.
"Dengan meningkatnya tingkat kejahatan rasial xenofobia dan kemacetan ekonomi yang menyebabkan penutupan toko bahan pokok legendaris New York tempat saya tumbuh dewasa, saya berhutang budi kepada keluarga saya untuk membantu bisnis yang kesulitan selama ini," tutur dia.
Awkwafina menjadi terkenal dengan video musiknya yang viral. Dia terkenal karena penampilannya dalam film Crazy Rich Asians dan The Farewell. Kepopulerannya terus melambung karena ikut menciptakan dan membintangi serial Comedy Central "Awkwafina Is Nora From Queens".
Salah satu pendiri Chinatown, Jennifer Tam, mengatakan, kontribusi Awkwafina akan sangat penting dalam membantu mendanai program hibahnya, The Longevity Fund. Gerakan sumbangan Awkwafina itu telah membantu 40 bisnis lokal mempertahankan operasi mereka dan untuk memerangi kerugian finansial akibat krisis Covid-19.
"Chinatown sangat multigenerasi dan memiliki sejarah yang sangat kaya. Ini adalah kantong budaya yang signifikan bagi orang Asia-Amerika," kata Tam.
Menurut Tam, apa yang dikerjakan oleh Awkwafina sangat menjadi kejutan yang menyenangkan bagi mereka. Gerakan tersebut juga sejalan dengan inti dari misi Welcome to Chinatown.
Sejak diluncurkan enam bulan lalu, Welcome to Chinatown telah mendanai 5.000 dollar AS untuk 10 penerima hibah. Mereka di antaranya adalah restoran, toko grosir dan eceran, pasar kesehatan, studio tari, toko roti, dan klinik terapi fisik.
Tam dan co-founder-nya, Victoria Lee yang merupakan penduduk Chinatown yang bekerja penuh waktu, termotivasi untuk memulai gerakan setelah menyaksikan lingkungan mereka menderita karena virus corona dan xenofobia yang menyertainya.