Kamis 24 Sep 2020 07:20 WIB

Awkwafina Bantu Pebisnis di Pecinan Kota New York

Awkwafina tumbuh besar di wilayah pecinan di New York, AS.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Aktris Awkwafina bertekad membantu pebisnis di Chinatown, New York, kota tempatnya dibesarkan.
Foto: AP
Aktris Awkwafina bertekad membantu pebisnis di Chinatown, New York, kota tempatnya dibesarkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Amerika Serikat Awkwafina menunjukkan kemuliaan hatinya. Dia berjanji untuk menyumbangkan keuntungan dari penjualan musik per kuartal demi membantu bisnis kecil di pecinan Kota New York yang terkena dampak pandemi virus Covid-19.

Aktris bernama asli Nora Lum itu menyatakan niat baiknya melalui akun Instagram. Menurutnya, penghasilannya itu akan disumbangkan ke organisasi akar rumput Welcome to Chinatown.

Baca Juga

Selain itu, Awkwafina juga akan memberikan penghasilannya itu ke dua inisiatif lainnya, termasuk gerakan rapper China Mac #TheyCantBurnUsAll. Gerakan tersebut dibentuk setelah seorang perempuan Asia berusia 89 tahun dibakar di Brooklyn tahun ini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

My great grandma was a seamstress on the lower east side and lived in this apartment on orchard st. She was the kind of Asian gma that only used her oven as a storage closet for toilet paper. At 6 i saw someone nodding out on heroin on her block, and asked my dad if he was sleeping. I remember thinking it was weird that my dad felt unsafe there, while my great grandma traipsed around unphased by anything. She was strong. Years later I was dragged to this “cool new” hipster-infested bar and stumbled out, only to be smack dab in front of my great grandmas building - unrecognizable in a sea of coffee bars, Whole Foods and luxury hotels. New York is always changing, but never without a constant reminder of its history. My great grandpa opened a restaurant in the Bronx, then the first chinese-American restaurant in Flushing. To see what the pandemic has done to my city, and especially it’s Chinatowns is devastating. With a rising rate of xenophobic hate crimes, and an economic standstill leading to closures of legendary New York staples that I grew up with. I owe it to my family to help struggling businesses during this time. After donating last quarters music sales to the efforts of BLM, I will be donating this quarters to the longevity fund and two other initiatives that aim to provide relief to small businesses across the boroughs. ...History matters. Times are hard right now. If you’re in a position to donate to our city, please look into @welcome.to.chinatown and the amazing work they’ve been doing to help these businesses. Also the #theycantburnusall movement helmed by @chinamac - please Add more in the comments!

A post shared by AWKWAFINA (@awkwafina) on

Dalam unggahannya, Awkwafina merujuk pada sejarah mendalam keluarganya sendiri di New York. Dia merujuk pada keberadaan restoran kakeknya di Bronx dan Flushing, Queens.

"New York selalu berubah, tetapi selalu ada pengingat sejarahnya yang konstan. Kakek buyut saya membuka sebuah restoran di Bronx, kemudian restoran Cina-Amerika pertama di Flushing," tulisnya.

Awkwafina menyebut telah melihat apa pun akibat dari pandemi terhadap kotanya itu. Wilayah Pecinan, menurut Awkwafina, sangat terimbas oleh pandemi Covid-19.

"Dengan meningkatnya tingkat kejahatan rasial xenofobia dan kemacetan ekonomi yang menyebabkan penutupan toko bahan pokok legendaris New York tempat saya tumbuh dewasa, saya berhutang budi kepada keluarga saya untuk membantu bisnis yang kesulitan selama ini," tutur dia.

Awkwafina menjadi terkenal dengan video musiknya yang viral. Dia terkenal karena penampilannya dalam film Crazy Rich Asians dan The Farewell. Kepopulerannya terus melambung karena ikut menciptakan dan membintangi serial Comedy Central "Awkwafina Is Nora From Queens".

Salah satu pendiri Chinatown, Jennifer Tam, mengatakan, kontribusi Awkwafina akan sangat penting dalam membantu mendanai program hibahnya, The Longevity Fund. Gerakan sumbangan Awkwafina itu telah membantu 40 bisnis lokal mempertahankan operasi mereka dan untuk memerangi kerugian finansial akibat krisis Covid-19.

"Chinatown sangat multigenerasi dan memiliki sejarah yang sangat kaya. Ini adalah kantong budaya yang signifikan bagi orang Asia-Amerika," kata Tam.

Menurut Tam, apa yang dikerjakan oleh Awkwafina sangat menjadi kejutan yang menyenangkan bagi mereka. Gerakan tersebut juga sejalan dengan inti dari misi Welcome to Chinatown.

Sejak diluncurkan enam bulan lalu, Welcome to Chinatown telah mendanai 5.000 dollar AS untuk 10 penerima hibah. Mereka di antaranya adalah restoran, toko grosir dan eceran, pasar kesehatan, studio tari, toko roti, dan klinik terapi fisik.

Tam dan co-founder-nya, Victoria Lee yang merupakan penduduk Chinatown yang bekerja penuh waktu, termotivasi untuk memulai gerakan setelah menyaksikan lingkungan mereka menderita karena virus corona dan xenofobia yang menyertainya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement