Kamis 24 Sep 2020 07:49 WIB

SKK Migas-KKKS Sepakat Jaga Produksi Migas 2021

Pada 2021, lifting minyak ditargetkan sebesar 705 ribu BOPD dan gas 5.638 juta MMSCFD

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sepakat menjaga produksi minyak dan gas (migas 2021). Pemerintah telah menetapkan target lifting minyak sebesar 705 ribu BOPD dan gas sebesar 5.638 juta standar kaki kubik (MMSCFD).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sepakat menjaga produksi minyak dan gas (migas 2021). Pemerintah telah menetapkan target lifting minyak sebesar 705 ribu BOPD dan gas sebesar 5.638 juta standar kaki kubik (MMSCFD).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sepakat menjaga produksi minyak dan gas (migas 2021). Pemerintah telah menetapkan target lifting minyak sebesar 705 ribu BOPD dan gas sebesar 5.638 juta standar kaki kubik (MMSCFD).

Dalam usaha mencapai target produksi jangka panjang di tahun 2030 dan persiapan strategi produksi di tahun 2021, SKK Migas menyelenggarakan kegiatan '1st CEO Forum 2020'. Kegiatan yang dihadiri 98 KKKS produksi dan eksplorasi secara virtual pada Rabu (23/9) ini pada akhirnya menghasilkan kesepakatan untuk memberikan dukungannya terhadap pencapaian target jangka panjang dan target APBN 2021.

Baca Juga

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan forum ini dilaksanakan sebagai wadah diskusi bersama pimpinan tertinggi KKKS untuk mengidentifikasi dan mengatasi tantangan serta berkolaborasi untuk mengasilkan ide sebagai usaha mencapai target produksi yang ditetapkan dalam long term plan produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) ataupun pencapaian target produksi tahun 2021.

“Dari diskusi yang ada, KKKS antara lain meminta dukungan pada proses perizinan yang masif, juga percepatan komersialisasi agar pengembangan lapangan dapat segera dilakukan, dan transformasi yang dilakukan dengan cepat. Untuk itu saya mengucap terima kasih karena pada akhir diskusi,SKK Migas dan KKKS dapat menghasilkan komitmen bersama untuk melaksanakan program kerja tersebut,” ucapnya Dwi melalui siaran persnya, Kamis (24/9).