Kamis 24 Sep 2020 13:25 WIB

China Desak AS Berhenti Politisasi Pandemi Covid-19

Pemerintah China mendesak Amerika Serikat (AS) berhenti politisasi permasalahan Covid

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Bendera Cina-Amerika
Foto: washingtonote
Bendera Cina-Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China mendesak Amerika Serikat (AS) berhenti mempolitisasi permasalahan Covid-19. Hal itu diungkapkan untuk merespons pidato Presiden AS Donald Trump di Majelis Umum PBB yang menyebut Beijing bertanggung jawab atas terjadinya pandemi Covid-19.

"Didorong oleh motif politik yang culas, mereka (AS) menggunakan podium PBB untuk melontarkan tuduhan tidak berdasar terhadap China. China dengan tegas menentang noda ini. Tindakan semacam itu sekali lagi menunjukkan bahwa unilateralisme dan intimidasi adalah ancaman terbesar bagi dunia," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Wang Wenbin pada Rabu (23/9), dikutip laman resmi Kemlu China.

Baca Juga

Menurut dia, dunia dapat menyaksikan dan menilai secara adil upaya China dalam mengekang penyebaran Covid-19. Mulai dari membuat laporan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menerapkan karantina wilayah atau lockdown di Wuhan, dan memberlakukan pembatasan perjalanan ke luar negeri bagi warga yang terkonfirmasi, dicurigai, atau memiliki kontak dengan pasien positif Covid-19.

"Respons epidemi China telah terbuka dan transparan di setiap langkah. Garis waktu jelas dan fakta serta data berbicara sendiri," ucapnya.

Wang mengungkapkan pada 31 Januari AS memutuskan menangguhkan penerbangan langsung ke negaranya. Ketika AS menutup perbatasannya untuk semua warga China pada 2 Februari, China hanya memiliki belasan kasus Covid-19 terkonfirmasi.

Menurut dia, AS tengah berusaha mengalihkan kesalahannya menangani pandemi kepada pihak lain. Saat ini AS diketahui merupakan negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Negeri Paman Sam memiliki hampir tujuh juta kasus dengan korban meninggal melampaui 201 ribu jiwa.

Meski menghadapi situasi serius, AS justru menarik diri dari WHO. Wang menilai hal itu telah mempertaruhkan kerja sama anti-epidemi global. Tak hanya membahayakan orang-orang di dunia, langkah semacam itu turut menimbulkan kerugian besar bagi rakyat Amerika.

"Yang perlu dilakukan AS sekarang adalah menghentikan manipulasi politik, berhenti melabeli atau mempolitisasi virus, dan bergabung dengan komunitas internasional lainnya dalam pertarungan bersama ini daripada mengkambinghitamkan atau mencoreng orang lain," ujar Wang.

Berdasarkan data yang dihimpun John Hopkins University, sejauh ini terdapat 31,7 juta kasus Covid-19 di seluruh dunia. Pandemi telah menyebabkan lebih dari 975 ribu orang tewas.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement