REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja industri perbankan di kuartal ketiga tahun ini dinilai masih relatif kuat di tengah tekanan pandemi Covid-19. Menurut Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro, kinerja tersebut ditopang oleh berbagai stimulus yang diluncurkan oleh pemerintah dan otoritas moneter.
"Dukungan itulah yang membuat kondisi likuiditas dan kualitas aset perbankan mampu terjaga dengan baik," ujar Andry, Kamis (24/9).
Meski demikian, Andry mengakui, sektor perbankan memang mengalami perlambatan pertumbuhan kredit karena permintaan kredit yang jauh berkurang di masa pandemi. Pertumbuhan kredit diperkirakan hanya mencapai 1,5 persen dibandingkan tahun lalu.
Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) dapat tumbuh sebesar 8,3 persen seiring makin banyaknya penabung dengan nominal besar. Dengan pertumbuhan DPK yang tinggi tersebut maka kondisi likuiditas akan relatif tinggi pada tahun ini.