Kamis 24 Sep 2020 14:03 WIB

Tiga Kiat Sukses Dunia Akhirat

Agar sukses dunia dan akhirat umat Islam selalu melaksanakan perintah Allah SWT.

Rep: Muhyiddin / Red: Ani Nursalikah
Tiga Kiat Sukses Dunia Akhirat
Foto: Republika.co.id
Tiga Kiat Sukses Dunia Akhirat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semua orang pasti ingin mendapatkan kesuksesan di dunia. Namun, bagi orang yang beriman, kesuksesan juga harus diraih di akhirat kelak. Untuk mendapatkan kesuksesan di dunia dan akhirat, para ulama terdahulu sebenarnya telah memberikan kiat-kiatnya.

Dalam kitab Nashaihul ‘Ibad karya Syekh Nawawi al-Bantani misalnya, telah dijelaskan tentang kiat sukses dunia dan akhirat. Ulama nusantara yang pernah menjadi Imam Masjidil Haram ini mengutip perkataan dari salah satu sahabat nabi yang bernama Abdullah ibn Mas’ud radhiallahu anhu.

Baca Juga

Pertama, agar bisa sukses di dunia dan akhirat, Abdullah ibn Mas’ud menganjurkan kepada umat Islam selalu melaksanakan yang telah diperintahkan Allah. “Laksanakanlah apa yang telah diperintahkan Allah kepadamu (dengan sempurna), niscaya engkau akan menjadi orang yang paling baik ibadahnya (engkau akan menjadi orang yang paling sering beribadah pada-Nya)”.

Kedua, Abdulla ibn Mas’ud juga mengharuskan umat Islam selalu berusaha menjauhi semua hal yang dilarang Allah sehingga menjadi orang yang zuhud. Jika menjadi yang orang yang zuhud, maka bisa menjadi sukses di akhirat kelak.

“Jauhilah apa yang telah dilarang oleh Allah, niscaya engkau akan menjadi orang yang paling zuhud (akan menjadi orang yang tidak senang terhadap dunia dan menghidar dari kesenangan dunia,” katanya.

Ketiga, umat Islam juga harus selalu ridha terhadap ketetapan yang diberikan Allah, sehingga bisa menjadi orang yang sukses di dunia dengan menjadi orang yang kaya raya. “Terimalah dengan ridha ketetapan yang diberikan Allah kepadamu (berupa rezeki), niscaya engkau akan menjadi orang yang paling kaya (engkau akan menjadi orang yang paling banyak hartanya).

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement