Kamis 24 Sep 2020 14:25 WIB

Gunakan Pupuk Organik, Petani Sukagumiwang Panen 9,5 Ton

Petani berharap perbaikan saluran irigasi.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Fuji Pratiwi
Panen padi (ilustrasi). ara petani di Blok Brungut, Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat berhasil memperoleh panen hingga 9,5 ton per hektare dengan menggunakan pupuk organik.
Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Panen padi (ilustrasi). ara petani di Blok Brungut, Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat berhasil memperoleh panen hingga 9,5 ton per hektare dengan menggunakan pupuk organik.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Para petani di Blok Brungut, Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat berhasil memperoleh panen hingga 9,5 ton per hektare dengan menggunakan pupuk organik. Penggunaan pupuk alami itu juga dinilai mampu mengurangi biaya produksi.

Plt Bupati Indramayu Taufik Hidayat mengapresiasi para petani di sana. Dia menilai, para petani Sukagumiwang sangat inovatif dalam mengelola pertanian mereka. Dengan menggunakan pupuk organik, pertanian mereka menjadi lebih ekonomis.

Baca Juga

"Dengan produksi 9,5 ton per hektare ini menjadi terobosan karena dapat meningkatkan produksi padi dan juga menekan biaya produksi untuk kebutuhan pupuk," kata Taufik, saat melakukan kunjungan kerja ke desa tersebut, kemarin.

Salah seorang petani setempat, Abdul Azis, bersyukur dengan tingginya produksi padi  di Sukagumiwang. Namun, dia berharap kondisi pertanian yang bagus itu juga didukung dengan saluran irigasi yang baik dan lebih maksimal.

"Alhamdulillah dengan pupuk organik ini kami mengalami peningkatan produksi padi. Kami berharap juga ada perbaikan saluran irigasi ke areal pesawahan kami," kata Abdul.

Hal senada diungkapkan seorang petani Sukagumiwang, Lutfi. Dia berharap adanya perhatian yang terus menerus dari pemerintah kepada sektor pertanian di Kabupaten Indramayu. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement