Kamis 24 Sep 2020 14:25 WIB

Dunia Butuh Investasi Besar-besaran Cegah Pemanasan Global

Dunia perlu investasi di energi terbarukan dan infrastruktur rendah karbon.

Red: Dwi Murdaningsih
Pemanasan global (ilustrasi)
Foto: www.ctv.ca
Pemanasan global (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Butuh dana yang luar biasa besar untuk memenuhi target batas pemanasan global. Dunia harus menggabungkan paket pemulihan dari dampak COVID-19 dengan investasi besar-besaran dalam energi terbarukan dan infrastruktur rendah karbon. Jika tidak, dunia akan gagal memenuhi target batas pemanasan global.

Hal itu disampaikan dalam sebuah laporan oleh konsultan energi terkemuka Wood Mackenzie pada Rabu (23/9). Saat ini, dunia akan mengalami kenaikan suhu 2,8 hingga 3 derajat Celcius dalam suhu rata-rata global. Angka itu di atas batas suhu pemanasan global yang disepakati secara internasional, yakni di bawah 2 derajat Celcius.

Baca Juga

"Hampir 20 triliun dolar AS ( Rp 300 kuadriliun), atau 25 persen dari PDB (produk domestik bruto) global, dialokasikan untuk pengeluaran selama 12-18 bulan ke depan untuk pemberian vaksin virus corona, mengatasi masalah pengangguran, membangun kembali sistem kesehatan masyarakat dan memulihkan ekonomi," kata Prakash Sharma, kepala pasar dan transisi untuk kawasan Asia Pasifik di Wood Mackenzie.

Angka investasi ini hanya memiliki proporsi kecil yang dialokasikan untuk janji target Perjanjian Paris (untuk penanganan perubahan iklim). Beberapa wilayah, seperti Uni Eropa, telah menggandakan target penghijauan, tetapi target itu saat ini sedang tidak tentu sama sekali di AS dan China.