Kamis 24 Sep 2020 14:29 WIB

797 Balita di Kupang Menderita Gizi Buruk

Kasus gizi buruk di Kupang meningkat signifikan dalam tiga tahun terakhir.

797 Balita di Kupang Menderita Gizi Buruk
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
797 Balita di Kupang Menderita Gizi Buruk

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Dinas Kesehatan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur mencatat kasus anak balita gizi buruk di daerah ini terus meningkat hingga mencapai 797 orang anak pada 2020. Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, Retnowati mengatakan hal itu terkait penanganan kasus anak gizi buruk di Kota Kupang.

Ia mengatakan, kasus balita gizi buruk di Kota Kupang mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam tiga tahun terakhir. "Pada 2018 terdapat 218 kasus (1,47 persen), pada 2019 ada 353 kasus (2,3 persen) dan 796 kasus (5,0 persen) di 2020," katanya Kamis (24/9).

Baca Juga

Menurut Retnowati, peningkatan kasus baru anak balita gizi buruk diketahui setelah Dinas Kesehatan Kota Kupang gencar melakukan program Penanganan Gizi Buruk Terintegrasi (PGBT) dan Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga (PIS-PK). "Dengan adanya dua program ini, kasus balita gizi buruk makin banyak ditemukan. Tidaklah heran jika kasus balita gizi buruk semakin banyak yang terdata oleh petugas kesehatan," ujarnya.

Retno menampik dengan adanya peningkatan angka kasus balita gizi buruk, bukan berarti Dinas Kesehatan tidak maksimal dalam melakukan upaya pencegahan dan pengendalian. "Kami lebih bersyukur melalui dua program itu data-data anak gizi buruk terdata secara akurat, sehingga memudahkan pemerintah dalam menangani penderita," katanya.

Retnowati mengatakan, dalam mencegah dan penanganan masalah gizi buruk sudah melakukan berbagai intervensi, seperti pemberian tablet tambah darah pada remaja putri sebagai calon ibu dan ibu hamil untuk mencegah anemia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement