REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, terus mengembangkan potensi wisata buah seperti yang ada di Kecamatan Tolinggula dan Atinggola.
"Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) dan Hutan Lindung Bone Bolango Gorontalo memberi sinyal positif untuk mendukung pengembangan potensi tersebut, maka pemkab akan memanfaatkan peluang mengembangkan potensi wisata buah lebih luas lagi di daerah ini," ujar Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin, di Gorontalo, Kamis (24/9).
Permintaan bantuan bibit buah sebanyak-banyaknya akan diajukan, kata Bupati Indra, termasuk mendukung potensi wisata buah durian yang terus dikembangkan di wilayah barat, mulai dari Desa Cempaka Putih dan Papualangi di Kecamatan Tolinggula.
Setiap tahun saat musim panen durian, kata dia, ribuan pengunjung dari berbagai daerah datang ke dua desa di wilayah perbatasan bagian barat itu.
Potensi ini akan terus dijaga dan dikembangkan dalam upaya mewujudkan destinasi wisata mengandalkan sumber daya yang dimiliki.
"Kita berharap setiap tahun mendapat bantuan suplai bibit buah dari pihak BPDAS dan Hutan Lindung Bone Bolango," katanya.
Data BPDAS dan Hutan Lindung Bone Bolango, Provinsi Gorontalo menyebut terdapat 91 DAS di kabupaten ini dengan luas lahan kritis dan sangat kritis mencapai 57.941 hektare.
Dengan target membangun objek wisata buah yang cukup potensial itu, lanjutnya, diharapkan penanaman bibit buah sebanyak-banyaknya akan terwujud, didukung pihak BPDAS dan Hutan Lindung Bone Bolango untuk menekan luas lahan kritis serta menjaga kelestarian hutan di daerah ini.
"Kita mengkolaborasikan pembangunan di sektor pariwisata dengan menjaga keseimbangan alam dan kelestariannya merata di 11 kecamatan," ungkapnya pada Rapat Koordinasi dan Evaluasi Triwulan III Pemkab Gorontalo Utara.