Kamis 24 Sep 2020 15:26 WIB

Arteria Pertanyakan Cleaning Service di Kebakaran Kejagung

Arteria sebut cleaning service bisa ke TKP kebakaran dan rekening saldo ratusan juta.

Rep: Arif Satrio Nugroho / Red: Ratna Puspita
Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan mempertanyakan peran seorang petugas kebersihan atau cleaning service dalam kebakaran Kejaksaan Agung (Kejakgung). Ia menyebut cleaning service itu memiliki akses TKP kebakaran dan memiliki rekening dengan jumlah saldo mencapai ratusan juta.

Pertanyaan Arteria diungkapkan dalam rapat kerja Komisi III DPR RI dan Kejaksaan Agung pada Kamis (24/9) secara daring. Rapat tersebut membahas kasus kasus di bawah Kejaksaan Agung yang menarik perhatian publik, salah satunya kebakaran.

Baca Juga

"Ada satu cleaning service kerja di Lantai bawah, lantai dasar kok bisa sampai ke lantai enam yang ditengarai dia itu bukan hanya cleaning service, bisa berbuat sesuatu, apa benar? Dicek juga rekening uangnya di atas seratus juta tuh cleaning service," kata Arteria di rapat tersebut.

Arteria mempertanyakan bagaimana seorang petugas kebersihan yang bekerja di lantai satu itu bisa mengakses lantai enam. Kebakaran kejagung yang terjadi Agustus 2020 lalu bermula di lantai 6. 

"Tolong bapak nanti hati-hati, ada tidak manipulasi keterangan. Jaksa Agung harus curiga," kata Arteria.

Arteria juga mengungkap dan mempertanyakan isu apakah benar saat diperiksa, petugas kebersihan itu didampingi anak buah mantan Jaksa Agung Muda (HAM). Lebih lanjut, Arteria mempertantanyakan kebenaran apakah cleaning service tersebut dibotaki.

"Apa benar pak ada penampilan baru yang bersangkutan dibotakin. Kalau dibotakin ati-ati Pak sulit kalau mau cek DNA rambutnya sudah plontos. Harusnya pak jaksa Agung jangan terlalu percaya orang harus diatensi dan dicermati proses hukum terkait kebakaran ini," kata dia.

"Pak Jaksa Agung, kami juga ingin pak Jaksa Agung harus hati hati. Ini tidak sekadar penegakan hukum. Ini namanya jabatan politik, harus hari hati," kata Arteria kembali menambahkan.

Sebelumnya, Kebakaran kejagung yang terjadi Agustus 2020 lalu bermula di lantai 6. Bareskrim Polri menduga ada unsur pidana di balik kebakaran gedung Kejaksaan Agung beberapa waktu lalu. 

Kendati demikian, Polri menyebut masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. "Dari beberapa temuan di TKP serta olah TKP oleh rekan-rekan Puslabfor menggunakan instrumen, serta pemeriksaan 131 saksi dan beberapa yang sedang, kemudian mendapatkan keterangan-keterangan yang kita butuhkan, maka peristiwa yang terjadi sementara penyidik berkesimpulan terdapat dugaan peristiwa pidana," kata Kepala Bareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo di gedung Bareskrim, Jakarta, Kamis (17/9)

Kebakaran gedung Kejaksaan Agung terjadi pada Sabtu (22/8). Api diduga berasal dari lantai enam yang kemudian menjalar ke seluruh gedung. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement