Jumat 25 Sep 2020 05:05 WIB

China Diduga Perluas Kamp Penahanan di Xinjiang

Penelitian menunjukkan pemerintah China sedang memperluas kamp-kamp penahanan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Penelitian menunjukkan pemerintah China sedang memperluas kamp-kamp penahanan Xinjiang. Ilustrasi.
Foto: AP Photo
Penelitian menunjukkan pemerintah China sedang memperluas kamp-kamp penahanan Xinjiang. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Institut Kebijakan Strategis Australia (ASPI) mengidentifikasi lebih dari 380 fasilitas penahanan yang dicurigai di wilayah Xinjiang, China. Jumlah fasilitas tersebut sekitar 40 persen lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.

Peneliti utama ASPI, Nathan Rusher, mengatakan temuan penelitian ini bertentangan dengan klaim pejabat China yang menyatakan semua peserta pelatihan dari pusat pelatihan kejuruan di Xinjiang telah lulus pada akhir 2019. Temuan penelitian menunjukkan pemerintah Cina sedang memperluas kamp-kamp penahanan.

Baca Juga

“Sebaliknya, bukti yang tersedia menunjukkan banyak tahanan di luar hukum sekarang sedang didakwa secara resmi dan dikurung di fasilitas keamanan yang lebih tinggi," ujar Ruser dilansir Aljazirah, Kamis (24/9).

Para peneliti melakukan riset dengan menggunakan citra satelit, saksi, laporan media, dan dokumen resmi tender konstruksi. Bangunan fasilitas penahanan itu terdiri dari tembok perimeter tinggi, menara pengawas, dan pagar internal. Ditemukan setidaknya 61 lokasi penahanan yang diperluas hingga Juli 2020.