Kamis 24 Sep 2020 18:19 WIB

LD PBNU: Seruan Wapres Harus Direspon Semua Pendakwah

Wapres minta para pendakwah mengoptimalkan dakwah digital

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Dakwah
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Dakwah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Penceramah yang juga Wakil Ketua Lembaga Dakwah PBNU, KH Muhammad Nur Hayid menyambut baik seruan Wakil Presiden, KH Maruf Amin agar para pendakwah mengoptimalkan pemanfaatan perkembangan teknologi digital untuk berdakwah.  Menurut Gus Hayid dakwah digital menjadi sebuah keniscayaan yang harus direspon oleh semua pelaku dakwah.

Gus Hayid mengakui terdapat ulama atau dai yang belum terbiasa menggunakan teknologi digital untuk sarana berdakwah. Namun demikian menurutnya perlahan-lahan para pendakwah pun dapat belajar terlebih dengan bantuan santri maupun jamaah yang memahami penggunaan media untuk konten dakwah.

"Seruan Wapres itu harus direspon semua pelaku dakwah, sebab tantangan zaman sudah menuntut demikian. Memang ada beberapa ulama atau mubaligh yang belum terbiasa. Ini saya kira soal waktu dan caranya saja karena kalau sudah diasistensi oleh santri atau tim yang menganggap beliau layak diviralkan pasti juga akan senang," kata Gus Hayid kepada Republika,co.id pada Kamis (24/9).

Gus Hayid mencontohkan bagaimana para santri dan jamaah Gus Baha atau KH Bahaudin Nursalim dengan sukarela meviralkan beliau sehingga dakwahnya dapat disimak masyarakat luas. Yang terpenting menurutnya para pendakwah terus sebaik mungkin menyampaikan dakwahnya dengan ikhlas.

"Seperti Gus Baha tak pernah berpikir ngajinya akan seviral sekarang, beliau hanya terus mengaji. Tetapi karena kontennya bagus, banyak santri dan pecinta beliau yang memviralkan. Oleh karena itu seruan Wapres kita tanggapi dengan konsisten mengaji, menyampaikan ajaran Allah dengan baik dan benar. Soal viral atau tidak itu urusan Allah," katanya.

Gus Hayid menjelaskan Rasulullah pun selalu melakukan inovasi-inovasi dalam dakwahnya. Sebab itu, menurutnya pendakwah masa kini pun harus terus berinovasi sesuai perkembangan zaman. Menurutnya dengan semakin banyak platform media sosial menjadi semakin memudahkan pendakwah dalam berdakwah.

"Saya kira para santri senior sudah mulai paham, dan mereka juga merekam kiai-kiainya sehingga tinggal polesan konten saja yang harus diperbaiki," katanya.

Gus Hayid menjelaskan dalam membuat konten dakwah di media digital ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan seperti durasi dakwah, fokus gambar, hingga persoalan editing pengemasan konten. Agar dapat menarik, konten dapat diselipkan animasi atau pun terjemahan bagi pendakwah berbahasa daerah sehingga dapat lebih menarik dan memudahkan bagi jamaah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement