Kamis 24 Sep 2020 19:55 WIB

Wiku: Angka Kesembuhan Covid di Indonesia Terus Meningkat

Hingga Agustus, Indonesia telah mencapai angka kesembuhan Covid 72,87 persen.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, jumlah kasus kesembuhan secara nasional mengalami kenaikan pada pekan ini yakni sebesar 35,8 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Angka persentase kesembuhan nasional pun terus mengalami peningkatan dibandingkan pada saat awal pandemi.

“Dan di Agustus lalu kita telah berhasil mencapai kesembuhan 72,87 persen. Di mana angka ini merupakan pencapaian yang positif karena melebihi angka di dunia,” ujar Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (24/9).

Baca Juga

Satgas Penanganan Covid-19 pun mengapresiasi pemerintah provinsi yang berhasil mencatatkan kesembuhan tertinggi serta juga menyumbangkan angka kesembuhan tertinggi. Berdasarkan data satgas, sejumlah daerah dengan tingkat kesembuhan tertinggi yakni Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Utara, Kepulauan Bangka Belitung, dan juga Sulawesi Utara.

Sementara penyumbang angka kesembuhan tertinggi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, dan Kepulauan Riau. Kendati demikian, Wiku meminta seluruh provinsi agar terus meningkatkan kewaspadaan karena angka kasus harian tercatat terus meningkat.

“Walau demikian, janganlah kita berpuas diri karena pencapaian positif harus kita tingkatkan terus menerus dan dipertahankan. Agar provinsi-provinsi tersebut dapat terbebas dari pandemi Covid,” kata dia.

Di tingkat kabupaten/kota, hampir 70 persen dari 514 kabupaten/kota di Indonesia memiliki persentase kesembuhan di atas 50 persen. Selain itu, juga terdapat 25 kabupaten/kota dengan persentase kesembuhan hingga 100 persen.

“Kami mengapresiasi capaian ini dan hal ini menunjukkan bahwa sinergi antara pemerintah dan masyarakat dapat berkontribusi terhadap peningkatan angka kesembuhan ini,” ucapnya.

Lebih lanjut, Wiku juga mengingatkan, 30 kabupaten/kota dengan persentase kesembuhan di bawah 25 persen agar terus berupaya keras meningkatkan angka kesembuhannya. Pemerintah daerah, kata dia, harus memastikan program pemeriksaan, pelacakan, dan perawatan berjalan dengan baik.

“Kami ingin menyampaikan untuk provinsi dan kabupaten kota yang masih memiliki masalah dengan angka kesembuhan di bawah 25 persen agar dapat meningkatkan 3T tersebut,”kata dia.

Apabila pemerintah daerah membutuhkan bantuan dalam upaya penanganan Covid-19, Wiku meminta agar segera menghubungi satgas pusat.

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyatakan, terus meningkatkan angka kesembuhan menunjukan bahwa terapi yang diterapkan oleh para tenaga medis di Indonesia efektif.

"Mulai dari pemberian obat yang menekan infeksi virus di tubuh pasien, mempercepat masa penyembuhan, mengurangi resiko kematian termasuk juga menguatkan imunitas tubuh pasien, baik melalui kombinasi obat yang optimal maupun asupan gizi yang seimbang," jelasnya.

Reisa mengatakan, angka kesembuhan pasien Covid-19 ini penting bagi perkembangan ilmu kesehatan. Sehingga, para ahli kesehatan bisa menemukan terobosan ilmu kesehatan untuk menyembuhkan para pasien.

"Selain itu pasien sembuh juga memberi informasi lebih tentang pemetaan genetik virus agar para peneliti dapat mengembangkan vaksin," ujar Reisa.

photo
Peluang Sembuh dari Covid-19 - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement