Kamis 24 Sep 2020 22:31 WIB

IDI Kaltim Sarankan Pilkada Serentak Ditunda

Pelaksanaan pilkada 2020 diniai berpotensi menimbulkan kluster baru penyebaran Covid.

Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Kalimantan Timur menilai pelaksanaan pilkada serentak tahun 2020 berpotensi menimbulkan kluster baru penyebaran Covid-19. Sehingga organisasi para dokter tersebut menyarankan Pilkada ditunda pelaksanaannya.

"Perkembangan kasus Covid-19 di Kaltim dalam kurun terakhir cukup tinggi, dan jumlah pasien meninggal dunia juga mengalami penambahan. Sehingga melihat dari sisi tersebut memang sebaiknya Pilkada ditunda hingga kasus pandemi ini berakhir," kata Ketua IDI Kaltim, dr Nataniel Tandirogang, di Samarinda, Kamis (24/9).

Baca Juga

Menurut dr Natan, sapaan akrabnya, saat ini kalangan medis cukup mengkhawatirkan pelaksanaan pilkada akan berdampak pada timbulnya kasus baru Covid-19. Terlebih memasuki massa kampanye, dengan kegiatan yang besar dan berpotensi menghadirkan banyak orang.

"Tentunya kondisi seperti ini harus menjadi perhatian, khususnya penyelenggara Pilkada agar menggunakan pola kampanye yang lebih aman semisal kampanye virtual," kata dr Natan.